Ilustrasi
Dream - Zat besi sangat dibutuhkan tubuh anak untuk memproduksi sel darah merah. Selain menyimpan oksigen dalam otot, Pigmen darah juga dibutuhkan dalam pertumbuhan sel-sel otak.
Kekurangan zat besi bisa menimbulkan masalah pada kesehatan anak-anak, yang biasanya berkaitan dengan anemia. Kurangnya asupan nutrisi zat besi, kehilangan darah atau keracunan zat adalah pemicu utama anemia.
Jika anak mengalami masalah anemia, bisa berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitifnya. Otot-ototnya bisa jadi sangat lemah, begitu juga kemampuannya menyerap pelajaran di sekolah.
Untuk itu sangat penting memenuhi asupan zat besi harian dan selalu menyertakannya dalam menu anak. Zat besi banyak terkandung pada kerang, ayam, telur, daging merah dan ikan. Sayuran hijau juga mengandung zat besi tapi sifat zat besinya tak mudah diserap tubuh.
Anak usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan zat besi sekitar 7 miligram per hari. Sementara anak usia 4 hingga 8 tahun membutuhkan zat besi sekitar 10 miligram per hari.
Ada beberapa gejala yang muncul dan harus segera diwaspadai para orangtua. Gejala ini sangat sering muncul pada anak-anak yang mengalami anemia. Antara lain, kulitnya sangat pucat, kuku-kuku yang semulanya putih jadi berwarna merah muda, sakit kepala, mudah marah, dan selalu merasa lemas.
Jika muncul gejala-gejala tersebut segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk penanganan lebih lanjut. Perbaiki juga menu harian anak dan perbanyak lauk yang mengandung zat besi.
(Sah/Sumber: Mom Junction)
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget