Kaki Dan Tangan RameshKumari Membatu (Foto: Viral4real.com)
Dream - RameshKumari, anak 11 tahun dari Baglung, Nepal, perlahan-lahan berubah menjadi 'batu' akibat penyakit langka yang membuat sebagian kulit tubuhnya mengeras. Tidak itu saja, kakinya juga tumbuh tidak normal sehingga membuat hidupnya.
Menurut penuturan ibunya, Nanda, beberapa minggu setelah Ramesh lahir, kulitnya mulai mengelupas dan digantikan dengan sisik yang keras.
Sekarang, anak itu tidak bisa lagi berbicara atau berjalan karena tubuhnya kaku. Bahkan untuk memutar tubuhnya saja, Ramesh merasa kesakitan.
" Kulitnya mulai terkelupas 15 hari setelah dia lahir, digantikan oleh kulit baru yang sangat tebal," kata Nanda mengisahkan awal putranya mengalami musibah tersebut.
" Kulit baru tersebut lama-lama mengeras dan berubah warna menjadi hitam. Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya dan bagaimana mengobatinya. Tak seorang pun bisa diminta pertolongan saat itu," tambah dia.
Nanda menambahkan, putranya itu hanya bisa berkomunikasi saat ingin makan atau buang air. Selama ini Ramesh sering menangis tapi orangtuanya tidak tahu apa yang menyakitinya atau bagaimana membantu anaknya itu.
" Anak-anak kecil yang melihatnya akan lari dan menangis ketakutan. Hidupnya sangat sulit sehingga kami merasa kasihan melihatnya," ujar Nanda.
Keluarga Ramesh tidak mampu mengusahakan pengobatan karena gaji Nanda hanya Rp1,3 juta sebulan.
Beruntung, ada seorang dermawan yang mau membantu Ramesh dan keluarganya. Penyanyi Inggris JossStone sudah menggalang dana dan berhasil mengumpulkan uang dalam jumlah yang lebih dari cukup untuk membiayai perawatan Ramesh.
Saat ini Ramesh mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kathmandu Medical Centre.
Apa yang menimpa Ramesh itu dalam dunia medis disebut dengan iktiosis. Ini adalah salah satu bentuk gangguan kulit yang diturunkan secara genetik yang ditandai dengan kulit kering dan bersisik. Kulit tersebut bisa tumbuh tebal tapi ada juga yang sangat tipis.
Setiap tahun, lebih dari 16.000 bayi lahir dengan berbagai bentuk iktiosis. Sampai sekarang, penyakit tersebut tidak ada obatnya. Namun peneliti dan dokter terus mengembangkan cara-cara yang efektif untuk membantu mengatasi gangguan kulit langka ini.
(Sumber: viral4real.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR