Cara Penularan Hantavirus Serta Gejalanya (Foto: Shutterstock)
Dream – Usai menangani pandemi virus corona Covid-19 yang membuat ribuan warganya meninggal dunia, China kini tengah menghadapi masalah baru dengan munculnya Hantavirus. Kemunculan virus Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) diketahui pada Senin 23 Maret 2020 saat seorang pria meninggal dunia dan dinyatakan positif hantavirus.
Hantavirus adalah sekelompok virus yang dibawa oleh tikus dan menyebabkan penyakit pada manusia. Hantavirus yang ditemukan di Eropa dan Asia menyebabkan suatu bentuk penyakit ginjal yang disebut dengan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Hantavirus pernah muncul di Amerika Serikat pada tahun 1990-an, dimana penyakit tersebut menyerang paru-paru,dan menyebabkan HPS.
Menurut CDC, di Amerika Serikat telah diidentifikasi terdapat 728 kasus antara tahun 1993 dan 2017. Kasus Hantavirus telah diidentifikasi di 34 negara, dengan 96 persen diidentifikasi di negara bagian barat Sungai Mississippi. Di Amerika Serikat, Hantavirus yang menjadi penyebab utama HPS disebut virus Sin Nombre.
Lalu Bagaimana cara penularan dan gejala dari Hantavirus ini?
Hantavirus menular kepada manusia ketika mereka menghirup udara yang terinfeksi virus tersebut. Jika virus mencapai paru-paru, ia dapat menginfeksi sel-sel yang melapisi pembuluh darah kecil di paru-paru, sehingga menyebabkan kebocoran. Pembuluh darah yang bocor memungkinkan cairan mengisi paru-paru sehingga sulit bernapas.
Ketika virus menginfeksi jantung, maka terjadilah kerusakan jantung sehingga kemampuan untuk memompa darah ke seluruh tubuh menurun. Hal ini menyebabkan tekanan darah menjadi rendah karena oksigen tidak tersedia untuk semua sel tubuh. Selanjutnya, virus tersebut akan menyebabkan kegagalan sebagian atau semua organ, dan dengan cepat menyebabkan kematian.
Daerah pedesaan dengan potensi paparan hewan pengerat liar menjadi wilayah yang berisiko tertular Hantavirus. Hantavirus adalah penyakit yang menyebar melalui air liur tikus, urin atau feses. Bisa saja tanpa sadar seseorang menghirup udara yang terkontaminasi oleh virus.
Penularan Hantavirus bisa berasal dari gigitan dari tikus yang terinfeksi, menyentuh sesuatu yang terkontaminasi oleh virus dan kemudian menyentuh mulut, atau memakan makanan yang terkontaminasi oleh tikus yang terinfeksi.
Karena Hantavirus hanya memengaruhi populasi kecil, masa inkubasinya masih belum diketahui. Pada sebagian besar kasus yang tercatat, gejalanya baru timbul 1-8 minggu setelah terpapar. Gejala awal seperti demam, batuk kering, sakit kepala, diare dan sakit perut, mirip dengan banyak penyakit virus lainnya
Berikut adalah gejala dan tanda utama yang harus diperhatikan :
Jika gejala awal dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah bocor dan menyebabkan pengumpulan cairan di paru-paru, pendarahan dan kegagalan jantung. Jika semakin parah, bisa menyebabkan kegagalan beberapa organ bahkan kematian.
Mendiagnosis Hantavirus bisa jadi sulit karena gejala awalnya mirip dengan flu. Saat ini, belum ada tes yang digunakan untuk mendiagnosis virus tersebut. Jika seseorang memiliki riwayat terpapar hewan pengerat di pedesaan, dan mengalami sesak napas, bisa jadi itu adalah Hantavirus.
Atau jika seseorang mengalami demam yang tidak dapat dijelaskan, sakit tubuh, sakit perut, diare, sakit kepala, batuk kering, atau kesulitan bernapas yang parah, jangan tunda untuk berobat ke dokter.
Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terpapar Hantavirus yaitu dengan meminimalkan paparan terhadap tikus.
Anda bisa menutupi lubang atau retakan (menggunakan semen atau bahan tambalan lainnya) agar menghindari masuknya hewan pengerat ke rumah.
Bersihkan puing-puing, semak-semak dan perangkap tikus untuk mencegah Hantavirus menyebar. Saat membersihkan, gunakan alat pelindung dan berhati-hatilah ketika membersihkan kotoran bekas tikus. Jangan lupa gunakan disinfektan.
Saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi hantavirus. Namun, jika virus diidentifikasi lebih awal dan pasien menerima perawatan medis di unit perawatan intensif (ICU), kemungkinan pasien akan membaik. Perawatan di ICU dilakukan dengan terapi intubasi dan oksigen, penggantian cairan dan penggunaan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah.
(Sah, Sumber : American Lung Association)
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!