Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Siapa di antara Sahabat Deam yang sudah rindu menonton film di bioskop? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang menahan diri menyalurkan hobinya selama masa pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini.
Hadirnya pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 memang membuat industri perfilman di Indonesia harus berhenti sejenak untuk mendukung kesembuhan bangsa. Padahal, industri perfilman Indonesia sedang bertumbuh sangat pesat.
Mengutip data Filmindonesia.or.id diketahui film Nasional telah ditonton hampir 52 juta orang pecinta sinema Indonesia.
Setelah melalui berbagai penyesuaian peraturan terkait pergerakan sosial, adaptasi kebiasaan baru serta proses vaksinasi selama setahun masa pandemi, harapan kembali ke bioskop kembali hadir.
Berbagai sektor industri mulai kembali bangkit. Sayangnya, industri perfilman nasional masih belum bergerak secara optimal, terlihat dari jumlah perolehan film nasional yang hingga Maret 2021 baru dinikmati sekitar 445 ribu penonton.
Salah satu faktor penyebab di antaranya stigma negatif mengenai kegiatan menonton di bioskop. Padahal, sebagai hilir dari industri perfilman nasional, bioskop mengedepankan keamanan dan kenyamanan pengunjung dan seluruh karyawan.
Komitmen untuk membuat penonton merasa aman dan nyaman diwujudkan melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan anjuran Pemerintah Pusat dan Daerah, proses disinfeksi ruangan secara berkala, pemasangan lampu UV–C serta memperhatikan proses sirkulasi udara (memastikan supply fresh air) dalam ruangan bioskop.
Dalam rangka merayakan Hari Film Nasional, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk #KembalikeBioskop Cinema XXI bersama dengan startup bioteknologi Nusantics melakukan penelitian bersama untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus SARS COV-2 dalam udara di studio bioskop.
Sebelumnya, Nusantics juga tergabung dalam gugus tugas penanggulangan pandemi yang dibentuk BPPT.
Nusantics merancang desain utama PCR test kit untuk mendeteksi COVID-19 dengan strain virus lokal dan mutasi terbaru yang kemudian diproduksi Biofarma dan telah digunakan di seluruh Indonesia sejak April 2020.
“ Kami sangat berterimakasih kepada Cinema XXI yang telah mempercayakan kapabilitas Nusantics di bidang riset dan teknologi microbiome untuk meneliti udara dalam bioskop," ujar Revata Utama selaku Chief of Technology Officer (CTO) Nusantics.
Menurut Revata, kerjasama ini merupakan bentuk dukungan perusahaan agar industri film tanah air dapat bangkit kembali dan hasilnya dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk #KembalikeBioskop dengan aman.
Dengan pengalamannya sebagai medical diagnostic scientist, Revata memimpin tim peneliti di Nusantics untuk melakukan berbagai riset salah-satunya yang berfokus pada pengembangan riset diagnostik terkait microbiome (kumpulan bakteri, virus, jamur dan arkea) dengan lingkungan, kesehatan manusia, hingga kecantikan.
Tim peneliti dari Nusantics melakukan pengambilan sampel udara dengan sebuah alat khusus di lima lokasi bioskop Cinema XXI pada 23-27 Maret 2021.
Pengambilan sampel dilakukan sebelum jam tayang pertama dan setelah jam tayang terakhir di studio bioskop. Hasilnya, tidak ditemukan partikel virus SARS COV-2 atau mutasinya seperti B.1.1.7, B.1.351, E484K dan D614G pada bioskop XXI yang diteliti.
Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf juga menyatakan dukungannya untuk kebangkitan industri perfilman. “ Jangan jadikan pandemi sebagai penghalang bagi kemajuan industri film tanah air. Kita harus tetap mendukung pelaku industri untuk dapat berkarya dan memastikan karyanya dinikmati masyarakat," ujar Triawan
" Protokol dan upaya pencegahan harus tetap dijalankan, tetapi riset seperti ini juga penting dilakukan secara berkala untuk memastikan kondisi di lapangan demi keamanan bersama,” ungkap Triawan.
Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI menyatakan hasil penelitian tersebut menambah keyakinannya untuk menyambut masyarakat #KembalikeBioskop edemi menuntaskan kerinduan dalam menikmati pengalaman menonton di bioskop.
Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa membuat bioskop kembali sebagai hilir dari industri Perfilman Nasional yang memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perfilman tanah air dan pertumbuhan ekonomi.
" Dengan demikian, industri perfilman bangsa dapat kembali bangkit. Meski aman, kami tetap mengimbau penonton setia Cinema XXI untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke bioskop dan menunda pergi ke bioskop bila merasa kurang sehat,” tutup Dewinta.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN