Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Inggris akan melarang penggunaan beberapa produk berbahan plastik, semisal, botol, sedotan plastik, dan cotton bud mulai tahun depan. Inggris berupaya menekan sampah plastik di sungai dan lautan.
Dikutip Liputan6.com dari BBC, Perdana Menteri Theresa May menyampaikan kabar itu dihadapan para pimpinan negara Persemakmuran, Kamis, 19 April 2018.
" Persemakmuran adalah komunitas unik, yang memiliki keanekaragaman satwa liar dan lingkungan, sehingga penting untuk memulai tindakan (penanggulangan polusi) sejak sekarang," kata May.
Departeman Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan (Defra) mengatakan pelarangan cotton bud karena bekas pemakaian pembersih telinga itu kerap dibuang ke saluran toilet hingga menuju ke lautan. Bahkan, burung dan hewan laut tak sengaja memakan barang tersebut.
Keseluruhan, diperkirakan terdapat 150 juta ton sampah plastik di lautan dunia. Sementara itu, 100 ribu mamalia laut mati karena terjerat atau mengira sampah plastik sebagai makanan.
Wilayah di Inggris Raya yang mulai menerapkan kebijakan ini yaitu Skotlandia, pada Desember 2017. Beberapa kota di utara Inggris itu menerapkan harga khusus penggunaan produk plastik sekali pakai, semisal cangkir kopi, sedotan, hingga kantong plastik.
Sumber: Liputan6.com/Happy Ferdian Syah Utomo
Baca Juga: Jasad Saddam Hussein Hilang? Akhirnya, Saudi Putar Film Perdana di Bioskop Es Krim Lezat Palestina yang Bikin Warga Israel Tergila-gila Saudi Geger, Pejabat Wanita Lepas Cadar di Depan Umum KTT Arab, Ini Jawaban Tegas Raja Saudi Soal Yerusalem
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
