Dream - Banyak perempuan Indonesia yang salah memilih produk tabir surya untuk melindungi kulit wajah mereka. Sebagaian dari mereka berpikir produk yang mengadung SPF 30 sudah cukup melindungi bahaya sinar UV yang menerpa wajah secara langsung. Tapi faktanya, produk tersebut hanya bermanfaat melindungi kulit dari serangan sinar UV B saja.
Sebagai salah satu dokter spesialis kulit, Amaranila Lalita Drijono mengungkapkan efek dari sinar UV A lebih berbahaya dibandingkan tipe UV B. " Penetrasi sinar UV A masuk lebih dalam ke lapisan epidermis hingga kulit menjadi tipis. Kemudian pembuluh darah menjadi melebar sehingga urat-urat halus menjadi kelihatan," kata Nila pada Dream.
Bahaya di atas juga dapat menyebabkan kerusakan garis DNA, kemudian menekan imunitas yang menyebabkan timbulnya kutil dan kanker kulit. " Reaksi UV B sebenarnya hanya menyumbang sebesar 0,5 persen dan UV A sebesar 9,5 persen. Angka itu menjadi besar dibanding proporsi masa bumi secara keseluruhan," tambah Nila saat ditemui di kawasan Plaza Indonesia.
Penting juga untuk memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, sebagai pertimbangan dalam memilih kandungan yang terdapat di dalam produk. Sehingga pemakaian produk-produk kecantikan dari luar negeri tidak cocok dikenakan bagi kulit masyarakat Indonesia yang beriklim tropis.
Selama ini masyarakat lebih mengenal manfaat sunscreen sebagai pelindung kulit agar tidak mudah terbakar sinar matahari. Tapi yang lebih penting dari itu untuk mencegah kolagen agar tidak rusak. Sehingga tidak menurunkan penangkapan asam Vitamin A yang membuat wajah tetap awet muda.
" Kalau asam Vitamin A rendah, maka imunitas akan terganggu dan lama-kelamaan akan terserang Lupus. Penyakit yang membuat penderitanya tidak bisa terkena sinar matahari," tambah Nila melengkapi.
Penggunaan sunscreen yang tepat juga dapat mencegah pengobatan dengan biaya yang mahal. Salah satu indikator untuk mengukur pentingnya penggunaan produk kecantikan ini bukanlah kulit yang memerah, melainkan tingkat kegelapan kulit yang terpapar sinar matahari.
Saat memilih sunscreen, sangat penting untuk memperhatikan kandungan yang digunakan untuk membuatnya. Hindari pemakaian tabir surya yang dibuat industri rumahan karena produk yang mereka hasilkan kurang stabil saat dikenakan. " Cermati apakah sudah mengandung SPF minimal enam dan PPD itu minimal 10," tambah Nila.
Sebuah krim tabir surya yang bagus, juga harus dilengkapi dengan broad spectrum dan photosability. Sehingga mampu melindungi kulit dari kedua jenis sinar UV yang berbahaya yakni sinar UV A dan UV B. Pemakaian tabir surya juga harus disesuaikan dengan jenis kegiatan masing-masing orang.
" Kalau mau berenang pakai yang sunscreen fisik jadi lebih kuat menempel walau terkena air. Terus kalau untuk anak-anak juga tidak boleh sembarangan, harus yang chemical sunscreen biar tidak alergi," tutup Nila.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media