Ibadah haji ini tidak hanya sah dalam setiap prosesinya, tetapi juga berharap ibadah tersebut bisa diterima Allah SWT.
Ibadah haji ini tidak hanya sah dalam setiap prosesinya, tetapi juga berharap ibadah tersebut bisa diterima Allah SWT.
Dream - Haji mabrur menjadi harapan terbesar bagi para jemaah yang hendak melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Di mana ibadah haji ini tidak hanya sekadar sah dalam setiap prosesinya, tetapi juga berharap ibadah tersebut bisa diterima Allah SWT.
Karena bisa saja haji seseorang dianggap sah, namun belum tentu diterima Allah SWT.
Oleh karena itu, ibadah yang sangat besar ini haruslah dipersiapkan dengan sebaik dan sematang mungkin.
Dengan begitu, sahabat Dream yang akan menjalani ibadah haji bisa mendapatkan predikat haji mabrur.
Lalu, apa tanda-tanda dari seseorang yang mendapatkan predikat haji mabrur? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang berpredikat haji mabrur yang dijelaskan oleh pada ulama.
Tanda yang pertama bagi haji mabrur adalah penggunaan harta yang halal untuk menunaikan ibadah haji.
Karena Allah SWT tidak menerima harta yang tidak halal. Baik halal dari proses mencarinya maupun tempat mencarinya.
Rasulullah saw pun pernah bersabda:
" Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik." (HR. Muslim)
Jadi, bagi sahabat Dream yang hendak menunaikan ibadah haji, maka harus memastikan bahwa hartanya tersebut benar-benar halal.
Apalagi biasanya biaya naik haji dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, sehingga harus diawasi dan diperhatikan dengan sangat teliti terkait status kehalalannya.
Tanda yang kedua haji mabrur adalah melakukan amalan baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
Misalnya menjalankan rukun dan kewajibannya dengan sebaik mungkin. Kemudian juga meninggalkan segala sesuatu yang dilarang Allah SWT.
Penting juga untuk sahabat Dream ketahui bahwa dalam menunaikan ibadah haji, haruslah dengan hati yang ikhlas untuk mendapatkan predikat haji mabrur.
Syuraih al-Qadhi pernah mengatakan:
“Yang (benar-benar) berhaji sedikit, meski jama`ah haji banyak. Alangkah banyak orang yang berbuat baik, tapi alangkah sedikit yang ikhlas karena Allah Azza wa Jalla.”
Tanda haji mabrur yang ketiga adalah bahwa hajinya dipenuhi dengan amalan baik, seperti dzikir, sholat di Masjidil Haram, sholat tepat waktu, dan saling membantu dengan teman seperjalanan.
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rajab:
" Maka haji mabrur adalah yang terkumpul di dalamnya amalan-amalan baik, plus menghindari perbuatan-perbuatan dosa."
Selain itu, Rasulullah saw juga pernah ditanya tentang maksud haji mabrur, beliau menjawab:
" Memberi makan dan berkata-kata baik." (HR. Al-Baihaqi)
Tanda haji mabrur yang keempat adalah tidak berbuat maksiat selama ihram. Maksiat adalah segala perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Apalagi selama ihram, maka larangan itu menjadi sangat tegas.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 197:
" (Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui. Barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan-bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, fusûq dan berbantah-bantahan selama mengerjakan haji."
Tanda haji mabrur yang terakhir adalah pulang haji dengan keadaan baik. Nah, salah satu diterimanya amal seseorang oleh Allah SWT adalah diberikan taufik untuk melaksanakan kebaikan.
Namun, jika setelah beramal sholeh justru melakukan keburukan, maka tandanya Allah SWT tidak menerima amalannya. Ibnu Hajar al-Haitami pernah mengatakan:
“Dikatakan bahwa tanda diterimanya haji adalah meninggalkan maksiat yang dahulu dilakukan, mengganti teman-teman yang buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti majlis kelalaian menjadi majlis dzikir dan kesadaran.”
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur