Menag Yaqut Cholil Qoumas Menjalankan Umroh Wajib (Kemenag)
Dream - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan jemaah haji akan mendapatkan makanan ganti jika yang disediakan basi atau diganti uang 15 Riyal, yakni sekitar Rp59.960.
" Apapun alasannya kalau mereka tidak makan harus diganti. Kalau tidak sempat masak lagi, diganti yang 15 Riyal atau mi seduh yang senilai itu," ujar Menag Yaqut.
Yaqut menjelaskan, setiap makanan yang diberikan mempunyai masa berlaku. Misalnya makan pagi dapat dimakan sampai pukul 11.00, makan siang sampai pukul 17.00 dan makan malam sampai pukul 23.00.
Karena itu, kata dia, kemungkinan jemaah haji yang mendapat makanan basi karena sudah melewati jam makannya.
" Ada jemaah yang telat makan, karena makanan ada expired-nya sudah ditentukan mungkin dia ke masjid belum sempat makan jadi makanan basi," ujarnya.
Dia mengatakan, ada perbedaan layanan konsumsi musim haji tahun ini dibandingkan sebelumnya, karena jemaah mendapatkan tiga kali makan, sedangkan sebelumnya hanya dua kali.
" Di Madinah, jemaah mendapatkan makan sebanyak 27 kali selama sembilan hari, kemudian selama 25 hari di Makkah mendapatkan sebanyak 75 kali makan," tutur Yaqut.
Sementara itu, jemaah calon haji Indonesia tak perlu khawatir soal makanan selama puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Selama masa Masyair di Arafah, Muzdhalifah dan Mina, jemaah mendapatkan sebanyak 16 kali.
Sumber: Liputan6.com
Dream - Puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal sepekan. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memastikan jemaah haji Indonesia tetap akan mendapatkan katering lengkap dengan buah dan minum hingga pelaksanaan puncak haji di Armuzna.
Dengan begitu, jemaah tidak perlu mencari makanan di luar, karena tetap disediakan panitia. Diketahui, ibadah Armuzna akan dimulai dengan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan hari Jumat, 8 Juli 2022.
" Ada perbedaan dengan tahun sebelumnya. Jadi jemaah haji tahun ini, tiga hari menjelang Armuzna itu tetap mendapatkan katering," kata Kepala Daker Makkah Mukhammad Khanif di Syisah-Mekah.
Perusahaan katering yang melayani di hotel, baru akan menghentikan jatah makan setelah jemaah berada di Armuzna. Nantinya jemaah haji akan dilayani oleh Muasasah Asia Tenggara.
“ Nanti (selama Armuzna) jemaah akan dilayani (konsumsinya) oleh Muasasah Asia Tenggara, mulai sejak jemaah tiba di Armuzna sampai nanti kembali lagi ke hotel di Mekkah. Jadi jatah makan sebenarnya bukan berhenti, hanya berganti saja" jelas Khanif.
Katering yang dikelola Muasasah Asia Tenggara akan diberikan pada jemaah yang berada di Armuzna sejak 8 sampai 13 Zulhijah.
" Sama (katering dalam kemasan), menunya sesuai dengan kita. (Menu) Sudah kita kirim ke Muasasah dan bersedia Muassasah," katanya.
Selain itu, Khanif memastikan pihak Muasassah menyanggupi permintaan PPIH terkait menu yang disajikan untuk jemaah. Menu yang dibuat nantinya memiliki citarasa nusantara atau seperti menu saat berada di hotel.
" Iya kita harapkan (menu) seperti itu. Total ada 16 kali makan selama Armuzna. Jemaah enggak usah khawatir," tutup Khanif.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN