Jemaah Haji (Shutterstock)
Dream - Jemaah haji Indonesia yang telah sembilan hari berada di Madinah akan segera diberangkatkan menuju Mekah. Jemaah akan berada di Mekkah selama lebih kurang 25 hari sebelum pulang ke Tanah Air.
" Insya Allah pendorongan pertama dari Madinah ke Mekah mulai tanggal 12 Juni pukul 16.00 waktu setempat," kata Kasie Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan, Cecep Nursyamsi, dilansir dari Merdeka.com pada Jumat 10 Juni 2022.
Diketahui, jemaah yang akan diberangkatkan ke Mekah adalah embarkasi Solo 1 dan embarkasi Jakarta 1. Saat ini pihaknya terus merampungkan penginputan paspor jemaah yang masih dipegang Muasassah Adila.
" Paspor untuk dua kloter sudah aman sudah diinput. Penginputan layanan juga sudah dilakukan untuk kloter satu SOC sudah selesai, tinggal kloter Jakarta sedang dilakukan," jelasnya.
Muasassah Adila adalah perusahaan yang ditunjuk pemerintahan Saudi untuk menangani pelayanan jemaah haji yang berada di Madinah.
Termasuk sebagai tempat penitipan paspor karena selama di Saudi jemaah tidak diperkenankan memegang langsung paspornya demi alasan keamanan agar tidak hilang atau tercecer.
Ia menjelaskan, ketika jemaah akan berangkat ke Mekah, paspor mereka akan diserahkan ke pengemudi bus. Oleh sopir bus akan diserahkan ke Muasassah di wilayah Mekah.
" Jadi sama sekali jemaah tidak pegang paspor dalam perjalanan," tuturnya.
Cecep mengatakan slot pemberangkatan jemaah dari Madinah ke Mekkah telah memiliki ketentuan. Yakni pukul 7, 10, 12, 14 dan jam 16.
" Untuk pemberangkatan pukul 16 tidak boleh lewat. Ketika jemaah tidak bisa berangkat jam 16 atau 17, maka tidak bisa berangkat ke Mekkah dan artinya menginap lagi satu malam lagi dan berangkat besoknya," tegas Cecep.
Dream - Kementerian Agama (Kemenag) membekali jemaah dan petugas haji Indonesia dengan gelang besi berisi identitas sebelum terbang dari Tanah Air. Gelang tersebut menjadi ciri khas jemaah atau petugas haji Indonesia.
Pada gelang tersebut terdapat sejumlah data identitas para pemakainya. Oleh sebab itu, sangat disarankan terus dipakai.
" Kami mengimbau kepada seluruh jemaah agar memakai gelang identitas tersebut sejak diterima sampai kembali ke rumah domisili masing-masing di Tanah Air. Jangan hanya disimpan karena takut hilang,” kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Akhmad Fauzin, saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat 10 Juni 2022.
Dia meminta jemaah tidak menyimpan gelang tersebut hanya karena takut hilang. Justru penggunaan gelang membantu petugas mengidentifikasi jemaah yang mungkin bisa terpisah dari rombongan atau lupa arah pulang ke pemondokan.
" Tidak diperbolehkan saling bertukar gelang identitas," sambungnya.
Fauzin mengatakan, gelang identitas itu memuat sejumlah informasi penting terkait jemaah. Ada enam kolom dalam gelang tersebut.
Kolom pertama, berisi keterangan asal embarkasi dan tahun keberangkatan. Misal, JKS 1443H, yang artinya jemaah asal Embarkasi Jakarta – Bekasi yang berangkat pada tahun 1443 H.

Kolom kedua berisi nomor kloter. Misal, tertulis " kloter 12" . Kolom ketiga, memuat keterangan nomor paspor jemaah. Kolom keempat, tulisan Jemaah Haji Indonesia dalam Bahasa Arab al hajjul Indonesiyyi.
Kolom kelima berisi nama jemaah/petugas sesuai nama di buku paspor. Misal, Fulan bin Fulan. Adapun kolom terakhir berisi Bendera Indonesia (Merah Putih) sekaligus sebagai penanda jemaah atau petugas asal Indonesia.
" Gelang tersebut terbukti sangat memudahkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jemaah ketika terpisah, lupa arah jalan ke pemondokan, dan lain-lain," tuturnya.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
