Kisah Toru, Mualaf Asal Jepang Menunggu 12 Tahun untuk Berangkat Haji

Reporter : Dinda Permata Sari
Selasa, 13 Juni 2023 14:01
Kisah Toru, Mualaf Asal Jepang Menunggu 12 Tahun untuk Berangkat Haji
Awal mula mendaftar haji, pria 73 tahun ini diajak istrinya.

Dream - Keinginan untuk menunaikan ibadah haji pasti dirasakan oleh semua umat islam, tak terkecuali seorang mualaf. Seperti yang juga dirasakan oleh seorang warga asal Jepang yang kini telah menetap di Indonesia yang satu ini.

Wajahnya yang khas tidak seperti pribumi membuat jemaah haji asal Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur, Bali ini menjadi pusat perhatian.

Toru Tokoi yang telah mendaftar haji sejak tahun 2011 itu berhasil memiliki kesempatan untuk berangkat ke tanah suci bersama dengan rombongan tahun ini.

 

1 dari 4 halaman

Pria berusia 73 tahun ini mengaku, awal mula mendaftar haji karena diajak dan ingin menemani sang istri tercinta.

" Istri saya awalnya yang mengajak saya mendaftar haji. Saya tidak keberatan karena saya ingin menemaninya,” ungkap Toru.

Sebenarnya, Toru memiliki kesempatan untuk berangkat haji di tahun 2020. Namun, pandemi membuatnya dan sang istri yang sudah termasuk lansia tak bisa berangkat ke Mekah saat itu.

" Tahun 2022 kemarin juga tidak bisa berangkat, karena jemaah haji usia 65 tahun keatas belum diijinkan menunaikan ibadah haji, " lanjutnya.

2 dari 4 halaman

Jemaah Haji Indonesia Bisa Konsultasi Ibadah Online dan Offline di Tanah Suci

Setelah menunggu selama 12 tahun, ia pun merasa bersyukur bisa mendapat panggilan menjadi tamu Allah ke Baitullah melalui Embarkasi Surabaya kloter 46. 

Pria asal Kota Tochigi, sekitar 100 km di sebelah utara Tokyo ini bercerita telah menetap di Indonesia sejak tahun 1995 untuk mempersunting pujaan hatinya. yaitu wanita asal Bali yang hingga kini setia mendampinginya.

Sejak tahun itu pula, ia memantapkan hatinya untuk bersaksi mengucapkan dua kalimat syahadat. Bahkan ia juga mengaku sudah di khitan sebab masuk islam.

" Alhamdulillah, karena saya sudah menjadi muslim, tahun 1996 saya juga sudah dikhitan. Hanya saja karena sudah usia dewasa jadi agak susah prosesnya, " kenangnya malu-malu.

3 dari 4 halaman

Menurutnya, berbeda dengan di Jepang, di Indonesia agama merupakan bagian tak terpisahkan dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu Toru sangat terkesan dengan kehidupan beragama di Indonesia.

“ Di sana agama hanya berfungsi secara seremonial ketika seseorang meninggal. Sehari-hari tak tampak kehidupan beragama. Libur nasional karena hari raya keagamaan saja tidak ada, " jelas Toru.

Di usia nya yang sudah lebih dari 70 tahun, bapak satu anak ini masih aktif bermain tenis seminggu 3x. Ia mengaku tinggal menikmati masa tuanya.

" Dulu saya mengelola bimbingan belajar yang cukup besar di Jepang untuk tes masuk SMA dan universitas di Jepang. Saya juga mengajar untuk pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris," terangnya.

Kini dia telah menyerahkan manajemen bimbingan belajar tersebut kepada temannya, dan menjalani hari-harinya bersama istrinya di Denpasar, Bali. 

4 dari 4 halaman

Ingin Beribadah Haji? Ketahui Dulu Syarat-Syarat Haji yang Wajib Diketahui Berikut Ini

Saat beribadah di tanah suci nanti, Toru memiliki doa agar keluarganya aman sejahtera dan diberi umur panjang.

Kehadiran Toru Tokoi ini pun disambut dengan hangat oleh Ketua Kloter 46, Bapak Jauhar. Ia mengapresiasi keberangkatan sang mualaf ke tanah suci.

" Pak Toru kalau ada yang tidak dipahami, jangan ragu untuk menghubungi saya, " ujarnya dengan ramah.

Tak hanya itu, ia juga mendoakan agar Toru agar ibadahnya di Baitullah berjalan lancar menjadi haji yang mabrur.

" Pak Toru sudah dipilih menjadi tamu Allah di tanah suci, insya Allah mabrur dan maqbul, " ujar Jauhar.

sumber: Kemenag Jatim

Beri Komentar