Masjid Omari (www.luggageonline.com)
Dream - Masjid Omari di wilayah Jabalia, wilayah dekat Jalur Gaza, hancur setelah Israel melancarkan serangan udara pada dua pekan silam. Warga setempat sangat menyesalkan penghancuran masjid bersejarah, yang diperkirakan sudah berusia 1.300 tahun tersebut.
" Bagi masyarakat, ini merupakan berkah dan sangat penting memiliki masjid seperti itu," ujar warga Jabaliya, Mohammad Alloush, dikutip Dream dari laman On Islam, Kamis 14 Agustus 2014.
Setelah serangan itu, masyarakat sangat sulit mengakses masjid legendaris itu. Dengan hancurnya pintu, warga harus masuk ke masjid yang porak-poranda itu melalui lubang pada dinding yang hancur karena bom.
Bagian dalam masjid sungguh memprihatinkan. Jika melongok ke atas, maka terlihat atap jebol yang mengaga. Sinar matahari bebas menerobos dan menerpa robekan-robekan kitab Alquran yang hancur dan terbakar karena bom Israel.
Kondisi di dalam Masjid Omari Sumber: On Islam
Warga setempat mengatakan masjid itu telah berdiri di situs tersebut selama 13 abad. Sejarawan lokal memperhitungkan, saat ini bagian yang tertua adalah bagian menara, yang usianya diperkirakan sekitar 700 tahun. Bagian menara inilah yang selamat.
Sementara, laman Maan News menulis bahwa Masjid Omari telah berdiri di situs itu sejak tahun 647, yang itu artinya saat ini sudah berusia 1.367 tahun. Sementara, menara masjid itu bertahun periode pertengahan dinasti mamluk, atau setidaknya sudah berusia 500 tahun.
Bagian Menara Masjid Omari. Sumber: Maan News
Warga setempat sangat menyayangkan serangan tersebut. Mereka mengatakan masjid itu tidah seharusnya dijadikan sasaran tembak. Sebab, tak terlibat dalam konflik politik antara kelompok yang saling serang saat ini. " Tempat ini tidak melakukan kesalahan kepada pihak manapun," ujar Alloush.
Warga di puing Masjid Omari. Sumber: Aletho News
Sejak serangan 8 Juli silam, setidaknya sudah ada 43 masjid di Jalur Gaza yang hancur, 132 lainnya rusak. Tak hanya tempat ibadah, serangan Israel telah mengancurkan 5.510 rumah warga, sementara 31.000 rusak sebagian.
Puluhan ribu warga terusir dari rumah mereka. Sementra, hingga kini korban jiwa akibat serangan itu sekitar 1.900-an. (Ism)