Kisah Api Abadi Mrapen dan Wasiat Sunan Kalijaga

Reporter : Puri Yuanita
Selasa, 8 Desember 2015 20:04
Kisah Api Abadi Mrapen dan Wasiat Sunan Kalijaga
Api Abadi Mrapen merupakan fenomena geologi berupa api abadi yang keluar dari perut bumi dan tidak pernah padam meski diguyur hujan. Keunikan Mrapen membuatnya banyak dilirik sebagai tujuan wisata.

Dream - Anda yang hobi jalan-jalan atau berwisata religi mungkin mengenal lokasi wisata unik ini. Api Abadi Mrapen yang berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Api Abadi Mrapen merupakan fenomena geologi berupa api abadi, yang keluar dari perut bumi dan tidak pernah padam meski diguyur hujan.

Keunikan Mrapen membuatnya banyak dilirik orang sebagai tujuan wisata. Namun tak hanya api abadi, lokasi wisata ini juga memiliki hal menarik lain, yakni kolam air mendidih yang disebut Sendang Dudo, yang dipercaya dapat mengobati penyakit kulit dan reumatik.

Air Sendang Dudi memiliki keunikan. Air yang tadinya bersih dan bening dapat tiba-tiba berubah menjadi keruh, dan selalu mendidih tetapi tidak panas.

Selain itu, ada juga keunikan lain yang Anda sendiri dapat mencobanya. Dari gelembung air yang mengambang, apabila disulut dengan api maka dapat menyala di atas permukaan air.

Adapula Watu Bobot yang letaknya berada di sebelah sumber Api Abadi Mrapen. Menurut cerita, konon siapapun yang dapat mengangkat batu tersebut maka akan tercapai keinginannya.

Terlepas dari segala keunikannya, tempat wisata yang satu ini ternyata menyimpan cerita menarik tentang salah satu Wali Songo, Sunan Kalijaga.

Menurut cerita yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan sumber Api abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi.

Saat itu, Kesultanan Demak berada di sekitar Mrapen dan merupakan satu-satunya pusat pemerintahan Islam di Pulau Jawa.

Berikutnya, kesultanan yang dipimpin Raden Patah ini mengembangkan pola hidup yang berlandaskan ajaran Islam termasuk membuat pusat perdagangan, pendidikan dan penyebaran agama Islam.

Dalam upaya pembenahan wilayahnya, Kesultanan Demak berupaya memboyong semua barang-barang warisan dari Kerajaan Majapahit.

Salah satu yang terpenting adalah memindahkan Pendopo Kerajaan Majapahit untuk dijadikan serambi Masjid Agung Demak. Apabila Anda amati saat ini, maka pada serambi tersebut terlihat perpaduan budaya Islam dan Hindu-Buddha.

UPaya pemindahan Pendopo Kerajaan Majapahit tersebut dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Dalam perjalanan memasuki wilayah Kesultanan Demak Bintoro, rombongan ini mengalami masalah karena prajuritnya kelelahan.

Mereka kemudian mencari mata air untuk minum, tetapi tidak ada yang dapat menemukannya. Sunan Kalijaga pun kemudian berjalan menuju tempat kosong dan menancapkan tongkatnya ke tanah.

Lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen.

Berikutnya, Sunan Kalijaga juga melakukan hal yang sama dengan tongkatnya di tempat lain yang tidak jauh. Namun yang keluar klai ini bukan api melainkan smeburan air yang bersih dan bening.

Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum. Saat ini, sumber mata air itu dapat Anda lihat memiliki celah sumur berdiameter 3 meter dan kedalaman sekitar 2 meter. Sumur itulah yang kemudian disebut masyarakat setempat dnegan nama Sendang Dudo.

Rombongan Sunan Kalijaga kemudian melanjutkan perjalanan. Tetapi, Sunan Kalijaga meninggalkan sebuah batu ompak di sekitaran lubang api dan lubang air tersebut.

Kala itu, salah seorang prajuritnya berupaya mengambil batu tersebut. Namun Sunan Kalijaga melarang dan berwasiat bahwa batu ompak itu tidak perlu diambil karena pada suatu waktu akan berguna.

Saat ini, Anda maish dapat melihat batu ompak itu yang dikenal dengan sebutan Watu Bobot. Percaya tak percaya begitulah cerita yang berkembang di masyarakat setempat.

Anda yang penasaran dengan lokasi wisata Api Abadi Mrapen, jangan ragu untuk mengunjunginya. Untuk menuju Kompleks Api Abadi Mrapen, patokannya terletak di tepi Jalan Raya Purwodadi Semarang, sekitar 26 km dari pusat Kota Purwodadi.

(Ism, Sumber: Situs Kemenpar RI, Indonesia.travel)

1 dari 5 halaman

Dikira Thailand, Ternyata `Surga` Ini Tersembunyi di Indonesia

Dikira Thailand, Ternyata `Surga` Ini Tersembunyi di Indonesia © Dream

Dream - Aktivitas traveling tengah populer dan makin banyak digandrungi belakangan ini. Hal ini tak terlepas dari peran media sosial yang nyaris tiap detik memunculkan unggahan-unggahan gambar tempat wisata keren yang menggelitik para traveler untuk datang.

Seperti tempat wisata berikut ini yang mendadak populer karena media sosial. Di Sulawesi Selatan, jika Anda mau menengok sedikit lebih dalam, Anda akan menemukan surga tersembunyi yang begitu indah.

Adalah Rammang Rammang Maros. Wisata alam di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang belum tersentuh modernisasi.

Di Rammang Rammang Maros traveler akan menyaksikan keindahan pegunungan Karst. Berbeda dengan pegunungan karst di daerah lain. Rammang Rammang Maros merupakan pegunungan kapur dengan tumbuhan yang hidup subur di permukaan batunya. Fenomena ini hanya satu-satunya di Indonesia.

Rammang Rammang Maros juga merupakan pegunungan kapur terluas ketiga di dunia setelah Cina Selatan dan Vietnam.

Tempat ini persis terletak di dusun Rammang Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa. Dari pusat kota Makassar dapat dijangkau sekitar 1,5 sampai 2 jam dengan berkendara ke arah utara.

Panorama yang disuguhkan tempat ini akan membuat Anda tidak percaya jika Rammang Rammang Maros ada di negeri sendiri.

Bahkan banyak orang mengira tempat ini berada di Krabi, Thailand. Hanya saja, bedanya Rammang Rammang Maros dikelilingi sungai dan persawahan, bukannya pantai.

Untuk berkeliling di tempat ini, traveler bisa menyewa sampan dengan tarif Rp100-150 ribu pada warga sekitar.

Nah, Anda yang ingin berlibur, tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Karena Indonesia punya segudang tempat yang lebih menarik untuk dikunjungi seperti Rammang Rammang Maros.

(Ism, Berbagai sumber)     

2 dari 5 halaman

Indahnya 'Tebing Pacitan', Tersembunyi dari Radar Traveler

Indahnya 'Tebing Pacitan', Tersembunyi dari Radar Traveler © Dream

Dream - Pacitan, kota kecil di ujung barat pesisir selatan Jawa Timur ini memang dianugerahi pantai-pantai menawan. Salah satunya adalah Pantai Buyutan.

Pantai ini menawarkan pemandangan apik dengan garis pantai yang panjang dan pasir putih. Inilah yang menjadikan lanskap pantai ini begitu sedap dipandang mata.

Dilansir dari laman Indonesia.travel, lokasi Pantai Buyutan cukup mudah dijangkau karena berada satu rute dengan obyek wisata lain yang terkenal, seperti Gua Gong dan Pantai Klayar.

Jaraknya dari pusat kota hanya sekitar 40 km dan bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor kurang dari satu jam. Secara administratif, Buyutan terletak di desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan.

Kabar keindahan Pantai Buyutan memang sudah terdengar sejak lama. Foto-foto pantai ini bahkan sudah beredar luas di media sosial dan beberapa media massa.

Namun di balik itu semua, ada sisi lain Pantai Buyutan yang belum banyak diketahui orang. Di sebelah Timur pantai ini terdapat sebuah bukit dan tebing yang tersembunyi.

Hanya butuh trekking selama 20 menit dari Buyutan untuk sampai di tempat 'rahasia' itu. Di sana Anda akan menyaksikan panorama superindah, sebuah tebing menghadap ke laut.

Tak hanya indah, tebing ini juga unik karena memiliki sistem sungai yang bermuara ke laut sehingga menciptakan fenomena air terjun.

Tebing ini membentuk celah sempit yang bisa dimasuki air laut. Jika Anda cukup berani, bisa menuju ke tebing yang terpisah oleh celah tadi. Dari sana akan didapat foto yang cantik seperti di tengah pulau.

Tapi Anda perlu berhati-hati dan selalu waspada dengan gelombang laut yang bisa datang tiba-tiba. Sebaiknya datang ke sana saat surut, karena ombak yang menghantam tebing saat pasang sangat berbahaya.

Lokasi ini belum banyak diketahui traveler. Jadi jangan ragu untuk memasukannya dalam daftar destinasi liburan Anda selanjutnya.

3 dari 5 halaman

`Demam` Bukit Jaddih Melanda Turis Indonesia

`Demam` Bukit Jaddih Melanda Turis Indonesia © Dream

Dream - Belum selesai demam Brown Canyon di Semarang yang dinilai mirip dengan Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat. Kini traveler Indonesia kembali dihebohkan dengan keberadaan Bukit Jaddih di Bangkalan Madura yang dikatakan mirip dengan destinasi wisata tersohor di Turki, Cappadocia.

Beberapa tahun lalu, nama Bukit Jaddih di Bangkalan tak begitu dikenal. Wajar saja, karena bukit ini sebenarnya hanya merupakan kawasan tambang batu kapur yang berdebu. Area ini juga dulunya tak dibuka untuk umum.

Namun perlahan, lanskap Bukit Jaddih banyak membuat orang kagum dan penasaran. Banyak traveler yang datang untuk mengabadikan gambar di kawasan ini.

Akhirnya, dibukalah kawasan ini sebagai obyek wisata. Sejak saat itu, pengunjung yang datang seakan tak ada hentinya.

Untuk menjangkau lokasi Bukit Jaddih, tidaklah sulit. Dari Surabaya, hanya menempuh waktu selama satu setengah via jalur darat melalui jembatan Suramadu.

Di Bukit Jaddih, pemandangan sisa-sisa bukit kapur yang telah ditambang akan menjadi suguhan utama yang menyambut Anda.

Panorama bukit kapur ini memang bisa dibilang sebelas dua belas dengan Cappadocia di Turki. Sangat fotogenik jika diabadikan dengan kamera.

Penambangan di sana menyisakan gua-gua kecil yang membentuk pemandangan cantik. Tebing kapur terpotong rapi seolah membentuk dekorasi menawan.

Di salah satu sudut Anda bisa menjumpai sebuah kolam yang diberi nama Goa Potte. Goa Potte dapat sedikit menyegarkan pandangan para pengunjung.

Namun satu hal yang perlu diingat, kawasan Bukit Jaddih masih digunakan untuk kegiatan pertambangan meskipun telah dibuka untuk wisata.

Jadi, Anda yang berwisata ke sana sebaiknya berhati-hati karena banyak kendaraan berat yang masih kerap berlalu lalang di kawasan tersebut. (Ism)

4 dari 5 halaman

Tempat Cantik Ini Mendadak Jadi Buruan Traveler Indonesia

Tempat Cantik Ini Mendadak Jadi Buruan Traveler Indonesia © Dream

Dream - Setelah beberapa waktu lalu Bukit Jaddih di Bangkalan Madura menjadi sorotan traveler Indonesia, kini giliran Bendungan Sampean Baru yang berada di kota Tape, Bondowoso.

Tak heran jika bendungan ini begitu menarik perhatian. Sebagai sebuah dam atau bendungan, Sampean Baru memiliki arsitektur yang indah dan tak biasa.

Traveler dijamin kagum melihat keindahan Bendungan Sampean Baru yang terletak di Desa Tapen, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso ini.

Belakangan, foto bendungan ini banyak beredar di media sosial instagram. Tak banyak yang mengira jika di Indonesia ada bendungan dengan konstruksi sekeren ini. Arsitekturnya dikatakan mirip dengan dam-dam yang ada di Eropa.

Dilansir dari situs Pustaka Kementerian Pekerjaan Umum, pembangunan Bendungan Sampean Baru dimulai pada tahun 1979 dan butuh 4 tahun pengerjaan sebelum akhirnya secara resmi selesai di tahun 1983.

Lokasi bendungan unik ini tak jauh dari pusat kota. Traveler yang ingin berkunjung hanya membutuhkan waktu selama 20 menit perjalanan melewati jalan raya arah ke Situbondo.

Bendungan Sampean Baru menawarkan panorama yang cukup memanjakan mata dengan kepungan area persawahan dan juga jajaran pegunungan.

Nah, Anda yang sedang mencari-cari destinasi liburan akhir tahun. Tak ada salahnya mencoba tempat yang satu ini. (Ism)

5 dari 5 halaman

Pantai Mawun, Surga Tersembunyi Baru dari Lombok

Pantai Mawun, Surga Tersembunyi Baru dari Lombok © Dream

Dream - Berpasir halus, tepi pantai yang landai, serta diapit oleh dua bukit. Begitulah sekilas gambaran Pantai Mawun di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nama pantai ini mungkin tak sepopuler Pantai Kuta dan Tanjung Aan. Namun keindahannya tidak kalah dengan dua pantai tersebut.

Letaknya yang cukup tersembunyi, membuat Pantai Mawun tidak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Pantai ini terletak di Desa Tumpak, di bagian Lombok Tengah.

Jaraknya sekitar 60 km dari kota Mataram. Posisinya diapit oleh Pantai Selong Belanak dan Pantai Kuta.

Pantainya yang bersih dengan air laut jernih membuat Pantai Mawun sangat cocok dijadikan destinasi liburan. Penasaran dengan surga tersembunyi di Pulau Lombok ini? Klik di sini.  

Beri Komentar