Masjid Merkez, Duisburg, Jerman (technology.am)
Dream - Jerman merupakan negara yang dihuni penduduk dengan agama non-Islam terbanyak. Demokrasi begitu dijunjung tinggi di negara ini.
Hal itu membuat para pemeluk Islam bebas menjalankan ibadah di sana. Hingga mereka pun bisa mendirikan masjid di Jerman.
Tetapi, lazimnya mendirikan masjid di negara-negara kawasan Eropa lainnya, di Jerman pun terkadang umat Islam menghadapi sejumlah kendala. Paling kentara adalah sulitnya mendapatkan perizinan dari otoritas setempat.
Adalah Masjid Merkez yang terbangun di Marxloh, Duisburg, Jerman. Masjid ini memiliki julukan Keajaiban dari Marxloh.
Julukan ini tersemat pada Masjid Merkez, lantaran tidak ada satu halangan pun bahkan konflik selama proses pembangunannya. Termasuk pula pada persoalan perizinan. Alhasil, para Muslim Jerman sampai beranggapan masjid itu merupakan hadiah dari surga.
Tampak luar, masjid itu terlihat memang tidak begitu menarik. Ornamen kubah terlihat menyerupai masjid-masjid besar di Turki. Hal ini sebagai ciri menandakan masjid tersebut dibangun oleh komunitas Muslim asal atau keturunan Turki, melalui yayasan Diyanet Isleri Turk Islam Birligi (DITIB).
Pemandangan berbeda akan ditemukan ketika memasuki bagian dalam masjid. Seluruh bagian ruangan dipenuhi hiasan begitu indah, dengan hamparan karpet merah tebal dan empuk, yang memanjakan para jamaah untuk berlama-lama di dalam masjid.
Masjid ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama difungsikan sebagai ruang pertemuan dan kafetaria yang menjual makanan halal khas Turki dan Jerman nan lezat. Sedangkan lantai kedua merupakan ruang salat bagi jamaah pria, sedangkan lantai ketiga digunakan para Muslimah untuk salat.
Pembangunan masjid yang bisa menampung 1.200 jamaah ini menelan biaya sebesar 3,5 juta euro, atau sekitar Rp 400 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan Uni Eropa, pemerintah negara bagian, sumbangan dari para dermawan di seluruh dunia.
Masjid ini resmi dibuka pada 26 Oktober 2008, dalam prosesi yang sangat mengesankan. Bahkan hampir 200 jurnalis datang untuk mengabadikan prosesi pembukaan karena terkesan tidak adanya konflik selama pembangunan berjalan.
Selengkapnya, baca pada tautan ini. (Ism)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur