Foto: Jajang C. Noer
Dream – Kehadiran film Indonesia berkualitas dan mengandung pesan mendalam bisa dijejerkan dengan film-film dari negara lainnya. Tidak hanya itu, keunikan film lokal patut diacungkan jempol karena selalu bangunkan rasa nasionalisme pada penontonnya.
Seperti film ‘Ibu’ yang menambah deret panjang karya anak bangsa di dunia perfilman. Tidak hanya mengedepankan 'kepentingan' pasar, tapi di film ini juga mementingkan pesan dalam inti cerita.
Melanie Subono selaku Director ‘Ibu’ menjelaskan proses tercetusnya ide yang jadi benang merah film tersebut.
“ Sebenernya ide film ini sudah ada sejak tiga tahun, dan proses mendapatkannya hanya satu malam. Namun karena banyak kendala, baru bisa diwujudkan tahun ini,” ujar Melani pada konferensi pers film ‘Ibu’, Kamis, 7 Oktober 2021.
Menurut Melanie, ide mantan presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie juga ikut dituangkannya dalam film tersebut. Usul itu berupa penggunaan kain Sulawesi yang menjadi jiwa nasionalisme dalam film tersebut.
Melanie yang memanggil BJ Habibie sebagai Eyang mengaku mendiang presiden Indonesia itu sangat menyukai kain lokal. Ffilm garapannya juga sebagai implementasi dari kesukaan Eyang Habibie terhadap kain.
Dibintangi dua pemeran utama
Fiilm Tentang Ibu didukung sejumlah artis ternama Indonesia sebagai Jajang C Noer yang berperan menjadi sosok Ibu dan Khiva Iskak berperan sebagai Faiz. Dalam kisahnya, Faiz merupakan seorang pemuda Minang yang tinggal di Ambon mencari ayahnya yang telah hilang.
Ibu yang diperankan Jajang juga turut berperan karena selalu mendukung semangat anaknya dengan memberikan petujuk seperti foto perkawinan dan selendang kain.
Namun Faiz tidak tahu selendang tersebut berasal dari daerah mana. Akhirnya, ia pun menyusuri lima kota untuk menemukan jawabannya.
“ Ya betul sekali, kami ambil di 5 kota dan bener-bener selesai kurang dari sebulan,” jelas Reza Nangin selaku sutradara.
Ia juga mengungkapkan film ini mempunyai banyak cerita, mulai dari perjuangan kru yang berpindah-pindah daerah, hingga hidungnya harus 'ditusuk' secara berkali-kali.
Sebab, untuk melancarkan proses syuting di masa pandemi COVID-19 seluruh kru harus tetap menaati protokol kesehatan dengan rutin tes swab setiap ingin melaksanakan syuting.
Meski banyak lika-liku yang dilakukan, semua syuting berjalan lancar dan menghasilkan karya memuaskan.
Setiap adegan film yang berpindah daerah akan disuguhkan aransemen indah dari tangan Dennis Nussy.
Ia mengaransemen lagu Ampar-ampar Pisang (Banjarmasin), Kampuang Nan Jauh di Mato (Padang), Lir Ilir (Yogjakarta), Yamko Rambe Yamko (Sorong), dan Sio Mama (Ambon).
Lantunan nada indah tersebut bisa Sahabat Dream didengarkan saat karakter Faiz sampai di daerah pencariannya.
“ Bukannya kami tidak mau tayang di bioskop, tapi sudah tiga kali gagal karena PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kemarin,” kata Melanie.
Ia menjelaskan hambatan pandemi memang menjadi pukulan terbesar, karena tidak bisa menayangkannya kepada publik luas. Padahal ia hanya ingin menayangkan perdana tanpa memasukkannya ke dalam daftar film bioskop.
“ Malah kami sempat DP (Down Payment), tapi habis itu PPKMnya diperketat lagi, jadinya ya gagal lagi,” tegasnya.
Meski demikian, film 'Ibu' akan tetap tayang di dua perusahaan EMTEK, yaitu pada platform video on demand, Vidio.com mulai 1 Desember 2021.
Setelah itu, pada 22 Desember 2021 yang bertepatan dengan hari Ibu, film akan ditayangkan di stasiun televisi, SCTV.
Jajang C Noer mengimbau penonton untuk menonton film yang megusung tema ibu.
“ Tonton dulu filmnya, biar tahu sosok ibu atau perempuan yang jarang ditampilkan, dijamin nyesel deh kalo gak nonton karena pesannya sangat ngena sekali,” tutup Jajang.
Laporan: Delfina Rahmadhani
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas