5 Tips Padukan Warna dalam Berpenampilan

1. Atasan banyak warna (multicolor)

Cobalah dengan yang paling mudah yaitu atasan warna-warni. Bisa dengan motif dengan detail atau kemeja oversized lengan panjang.

Pasangkan dengan bawahan yang berwarna solid, seperti biru pastel atau kuning. Tambahkan sedikit perhiasan untuk melengkapi tampilan.

2. Ungu dan kuning

Paduan kedua warna ini sangatlah romantis. Pilih ungu gelap untuk atasan dan kuning gelap untuk bawahannya. Bisa juga dengan warna sentuhan pastel untuk atasan dan bawahan.

Lengkapi dengan tas clutch dan heels.

3. Hijau dan hitam

Coba dengan setelan pakaian berwarna hijau, tapi kalau tidak mau terlihat 'too much' kamu bisa pasangkan dengan hitam, misalnya tanktop atau singlet.

Bila ingin tampilan yang lebih kasual bisa tambahkan denim biru pada kombinasi hitam dan hijau.

4. Pink dan ungu

Kombinasi warna paling feminim ini dapat menunjukan sisi perempuan kamu, apalagi kalau kamu adalah orang yang suka warna terang, kombinasi ini paling pas.

Pilih pink terang untuk atasan dan pasangkan dengan bawahan ungu terang, atau bisa memakai shade pink yang lebih gelap pada atasan dan bawahan pastel ungu. Lengkapi tampilan dengan alas kaki berwarna hitam.

5. Kuning dan biru

Kombinasi ini terlihat sederhana tapi sangat cantik dan belum banyak orang yang menggunakan kombinasi ini untuk berdandan keluar. Padukan atasan warna kuning terang dengan biru terang pada bawahan atau sebaliknya.

Sahabat Dream, kombinasi warna mana yang kalian suka?

(Laporan: Josephine Widya, Sumber: Times of India)

3 Strategi Buat Pebisnis Fashion Agar Mampu Bertahan Saat Pandemi

Dream - Hampir semua industri terkena dampak pandemi Covid-19. Dengan tekanan yang jauh lebih besar dibandingkan Krisis Moneter 1998, pengusaha harus pintar-pintar beradaptasi dengan keadaan dan strategi khusus menarik pasar serta mengontrol jumlah peminat.

Strategi bisnis serupa juga berlaku bagi pelaku usaha di industri fashion. Dengan pertemuan fisik yang semakin terbatas, para pengusaha ini harus bisa berusaha mempertahankan bisnis fashion di kala pandemi.

Kendala pertemuan fisik tak lantas mematikan bisnis. Banyak strategi bisa dilakukan agar produk tetap bisa diterima konsumen salah satu yang utama adalah penerapan digitalisasi.

" Digitalisasi adalah sebuah keharusan. Bukan beralih 100 persen. Tapi kalau tidak digitalisasi akan ketinggalan. Jadi, brand offline harus lirik ke online," ujar Hanifah Makarim, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf RI dalam webinar pembukaan acara Modest Fashion Founders Fund (MFFF), baru-baru ini.

Setelah memastikan seluruh bisnis terhubungan dengan dunia digital, langkah berikutnya adalah meningkatkan literasi keuangan. Pelaku usaha harus sudah bisa memisahkan antara keuangan perusahaan dan pribadi.

Pentingnya interaksi dengan calon pembeli

Faktor lain yang harus jadi perhatian adalah hubungan dengan calon pembeli. " Kalau dulu, mau jualan cukup dengan foto produk. Kalau sekarang harus interaksi, engage," tutur Franka Soeria, Modest Fashion Expert & Co-Founder Markamarie.

Franka pun menyebutkan beberapa media sosial yang sedang digemari seperti Clubhouse dan TikTok.

" Sangat penting untuk punya tim yang melek dengan cara atau media sosial baru, karena dunia akan terus berubah" .

Konsistensi dan evaluasi

Selanjutnya, pelaku usaha harus konsisten untuk bisa mempertahankan bisnisnya. " Dulu, orang berencana jauh-jauh hari. Kalau sekarang orang produksi sangat cepat, fast fashion. Jadi kalau mau sustain, ya harus konsisten," kata Elidawati Ali Oemar, Founder & CEO Elcorps.

Di samping konsisten, ia juga menganjurkan pelaku usaha untuk selalu melakukan evaluasi dan perbaikan. " Jadi dilihat yang baik dan yang nggak diterima konsumen. Harus ada kelanjutan lebih baik dan jangan putus asa," tutupnya.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.