Mengalami Masalah Gairah Seksual Dengan Pasangan. (Source: Shutterstock)
Dream - Hubungan seksual menjadi salah satu aktivitas yang spesial bagi setiap pasangan. Namun, terkadang hal tersebut tidak selamanya benar.
Bahkan, bagi beberapa pasangan hubungan seksual justru menjadi aktivitas yang dihindari. Berbagai hal bisa menjadi penyebabnya.
Mulai dari rendahnya libido hingga pengalaman seksual yang kurang menyenangkan. Dilansir dari Sehatq.com, berikut penyebab hilangnya ketertarikan untuk berhubungan seksual.
Ini merupakan alasan yang paling sering dimiliki oleh pasangan. Apalagi, ketika salah satu pasangan ingin berhubungan seksual di malam hari setelah bekerja.
Akhirnya, pasangan pun menolak untuk melakukannya karena kehabisan tenaga dan ingin beristirahat.
Stres
Stres bisa memengaruhi suasana hati dan performa saat berhubungan seksual. Berdasarkan penelitian dalam Journal of Family Psychology pada 2010, stres bisa menurunkan libido seseorang.
Stres bisa memengaruhi hormon dan menyempitkan pembuluh darah. Sehingga, peredaran darah pun kurang lancar dan menurunkan gairah seksual.
Bagaimana pun pengaruh utama penurunan ketertarikan untuk berhubungan seksual adalah rendahnya gairah.
Hal ini bisa disebabkan oleh depresi, pengaruh hormon, penyakit kronis, konsumsi obat-obatan, gangguan pada organ intim, masalah kepercayaan diri atau hubungan.
Jika semuanya sudah teratasi, kamu bisa berusaha meningkatkan gairah pasangan dengan berbagai cara, seperti berolahraga bersama atau berkomunikasi seputar aktivitas seksual.
Disfungsi seksual
Ketika mengalami hal ini, pasangan akan menarik diri untuk melakukan hubungan seksual. Gairahnya pun akan menurun secara otomatis.
Wanita yang mengalami disfungsi seksual bisa ditandai dengan miss V tetap kering saat menerima rangsangan. Sedangkan pria ditandai dengan ejakulasi dini.
Dua penyebab lain yang cukup sulit diatasi adalah gangguan hasrat seksual hipoaktif atau hypoactive sexual desire disorder (HSDD) dan sexual aversion disorder (SAD).
Jika HSDD masih bisa diobati dan dikonsultasikan dengan dokter, lain halnya dengan SAD yang membuat hasrat seksual seseorang benar-benar hilang.
HSDD sendiri banyak diderita oleh wanita. Berdasarkan penelitian, 8,9 persen wanita rentang usia 18-44 tahun mengalaminya.
Sedangkan wanita yang mengalaminya pada rentang usia 45-64 tahun terdapat sebanyak 12,3 persen. Meski lebih sulit diatasi, SAD cukup jarang dialami dibandingkan HSDD.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau