Tak Sengaja Temukan Ban Lama di Gudang, Masih Aman Dipakai?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Minggu, 20 Oktober 2019 17:01
Tak Sengaja Temukan Ban Lama di Gudang, Masih Aman Dipakai?
Pasti kamu pernah menyimpan ban orisinal namun lupa menyadarinya.

Dream – Beberapa pemilik kendaraan biasanya suka menyimpan ban orisinil sebagai cadangan saat membeli yang baru. Saking jarang rusak atau menipis, sahkan ada yang baru menyadarinya memiliki ban di gudang sampai beberapa tahun .

Ada yang berpendapat jika ban yang telah tersimpan selama 2-3 tahun masih cukup baik untuk digunakan. Ban-ban ini tak kalah berkualitas daripada dengan ban baru yang diproduksi.

Namun apakah mitos tersebut benar?

Mengutip laman Zing, Minggu, 20 Oktober 2019, sebenarnya, tak ada standar khusus untuk usia ban yang tidak digunakan. America Rubber Manufacturer Association mengatakan ban yang aus dan rusak bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti suhu, beban, tekanan dan kecepatan operasi.

Produsen ban, Michelin, menambahkan ban yang kedaluwarsa terlihat dari jarak tempuh dan keausan permukaan. Jika kondisi tidak aus dan tak pernah dipakai, ban yang disimpan selama 2-3 tahun masih bisa digunakan asal penyimpanan sesuai dengan standar gudang pabrikan.

Hal ini diperkuat dengan percobaan Michelin yang dilakukan di Korea Selatan, Jerman, dan Arab Saudi.

Hasilnya ban mobil yang disimpan 3 tahun masih punya kinerja yang sama dari yang baru dirilis.

1 dari 8 halaman

Jangan Pakai Jika Lewat 10 Tahun

British Rubber Manufacturer Association menyarankan masyarakat untuk tidak menggunakan ban baru yang disimpan di gudang selama enam tahun. Malah, ban yang berusia 10 tahun harus diganti atau didaur ulang, baik itu digunakan atau tidak.

Para ahli juga menyarankan pembeli untuk cermat saat memilih ban. Jangan sampai membeli produk yang kode DOT—kode waktu produksi ban—yang dihapus.

Permukaan ban juga harus dicermati. Jangan sampai ban baru justru membuat kenyaman berkendara berkurang, bahkan sampai menimbulkan kecelakaan. 

2 dari 8 halaman

Ban Mobilmu Berbunyi Saat Melaju? Coba Cek Ini

Dream – Salah satu permasalahan yang sering terjadi saat mobil berusia lebih dari lima tahun adalah roda. Ya, roda akan menimbulkan bunyi ketika mobil digunakan.

Dikutip dari Auto2000, Jumat 26 Aprill 2019, penyebab ban mobil berbunyi bermacam-macam. Ada yang disebabkan suspensi sampai as roda yang harus diganti. Bunyinya terdengar ketika mobil sedang melaju di jalan raya atau jalan tol.

 

 

Bunyi dengungan itu biasanya terdengar hingga ke kabin. Sehingga mengganggu kinerja mobil hingga kenyamanan penghuni kabin mobil.

Kepala Bengkel Auto2000 di Cibinong, Jawa Barat, Deni Adrian, mengatakan, suara itu biasanya disebabkan oleh suspensi atau kaki-kaki yang bermasalah. Bisa juga disebabkan oleh bagian karet as roda yang sudah bermasalah.

“ Biasanya kalau sudah lama, bisa bocor dan lama-kelamaan bisa menimbulkan bunyi,” kata dia

3 dari 8 halaman

Bisa Juga Karena Bearing Roda Bermasalah

Menurut Deni, faktor lainnya adalah bearing roda depan bermasalah. Kalau sudah rusak, otomatis akan menimbulkan bunyi di bagian roda depan.

Bunyinya seperti suara dengung ketika mobil melaju dalam kecepatan tetap.

Deni menyarankan pemilik mobil mendngkrak roda depan, kemudian memutar-mutar dan digoyang-goyang ke atas dan ke bawah.

“ Jika terdengar bunyi, benar bearing yang bermasalah dan harus segera diganti,” kata dia. 

4 dari 8 halaman

Merawat Sendiri Ban Mobil Itu Gampang Banget, Ini Tipsnya

Dream – Ban mobil punya beragam fungsi. Dari mulai menopang berat mobil, menahan guncangan ketika melintas jalan rusak, sistem pengereman, hingga mengendalikan arah mobil yang diatur dari lingkar kemudi.

Dengan fungsinya itu, ban mobil menjadi komponen yang penting dan memerlukan perhatian khusus dalam merawatnya.

 

 

Meski penting, jangan dahulu berpikir perawatan ban mobil sulit dilakukan sendiri di rumah. Tentu saja jika masalah yang dihadapi tak terlalu berat.

Berikut cara merawat ban mobil sendiri, dikutip dari OTO.com, Senin 21 Januari 2019.

5 dari 8 halaman

Periksa Tekanan Angin

Memeriksa Tekanan Angin Ban

Salah satu komponen inti dan sering disebut-sebut sebagai 'nyawa' sebuah ban adalah tekanan angin. Meskipun terdengar tidak terlalu penting, aspek inilah yang dapat mempengaruhi umur dari pemakaian ban mobil.

Kalau tekanannya tidak sesuai dengan standar yang direkomendasikan, kondisi ini bisa mengakibatkan keausan yang tidak merata dan juga terjadi benjolan. Di satu sisi, kalau tekanan angin terlalu tinggi, keausan terjadi di area tengah tapak ban, sedangkan di sisi lain jika kekurangan tekanan membuat sektor samping tapak ban aus terlebih dahulu.

Untuk mengetahui tekanan standar pabrikan, kamu bisa menemukannya di sisi pintu pengemudi. Umumnya menggunakan satuan psi atau bar.

Jangan lupa, ban yang memiliki tekanan pas sesuai ketentuan pembuat mobil. Ini bisa membantu menyumbangkan efisiensi BBM. Perlu ditambahkan juga, interval pemeriksaan angin minimal dilakukan satu bulan sekali dan menggunakan tire gauge, bukan dengan cara menendang dinding ban.

6 dari 8 halaman

Jangan Lupa Periksa Tampilan Dinding dan Tapak Ban

Memeriksa Tampilan Dinding Ban

Mungkin kamu berfikir untuk apa memperhatikan dindingnya, karena ban berjalan di jalanan dengan tapaknya. Area ini bisa lebih manis ketika dipoles dengan semir ban.

Nah, pemikiran tersebut sah-sah saja. Tapi, dinding ban bersentuhan dengan trotoar atau pembatas jalan terlebih dahulu. Maka, ada baiknya kamu merawat si karet bundar.

Kamu cukup memeriksanya dengan pandangan atau sentuhan tangan. Kalau ada goresan yang signifikan, kamu bisa menggantinya dengan ban cadangan atau membeli ban baru.

Memeriksa Kondisi Tapak Ban

Jurus berikut nya ialah mengamati tapak yang dipenuhi dengan alur ban. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui bagian atau area mana yang mengalami keausan tidak merata atau ditempati oleh benda-benda asing seperti paku atau besi tajam yang menyebabkan kebocoran.

Ban bocor juga bisa membocorkan dompetmu. Tentu kamu perlu keluar uang untuk menambalnya atau membeli spoor balancing.

Agar bisa memeriksa tapak ban, kamu bisa menggunakan dongrak dan memutar ban secara perlahan sambil melihat kejanggalan yang ada. Kamu juga bisa mengetahui indikator pemakaian ban/tire wear indication (TWI) dengan petunjuk segitiga di bahu ban.

Batas ideal ditapaknya sebesar 1,6 mm. Jika sudah tidak terlihat, artinya diperlukan penggantian. Alasannya, indikasi ini membuat performa dari ban menurun baik di pengendalian dan deselerasi.

7 dari 8 halaman

Periksa Usia Ban dan Ban Cadangannya

Memeriksa Usia Produksi Ban

Usia yang dimaksud disini bukanlah tempo waktu dari pemakaian ban mobil, tetapi kapan waktu dari produksinya. Beberapa produsen ban ada yang menyatakan bila kompetensi dari ban dapat menurun bila sudah berusia 5 tahun sampai 10 tahun dari produksinya.

Jika diperhatikan di dinding ban, terdapat empat digit angka yang mempresentasikan waktu produksinya, di mana 2 digit awal mewakili minggu dan 2 digit akhir menandakan tahunnya. Sebagai contoh yang ada di gambar tertera kode 2714, artinya diproduksi minggu ke-27 di tahun 2014 atau minggu ketiga di bulan Juni 2014 dan secara matematika bisa dipakai setidaknya sampai 2019.

Mari dicoba langsung dengan ban mobilmu. Kapan ban tersebut diproduksi dan berapa lama lagi usia produktifnya?

Memeriksa Ban Cadangan

Melakukan perawatan ban, tidak hanya berlaku untuk empat buah ban yang digunakan, karena ban ke-5 atau cadangan juga perlu dipastikan prima. Lalu apa saja aspek yang perlu diperhatikan? Usia produksi, kondisi tapak ban, tampilan dinding ban dan tekanan anginnya.

Ya, perlakuannya memang sama. Latar belakangnya, ketika kondisi darurat seperti bocor, kurang angin atau pecah, jalan keluarnya adalah memasang ban cadangan. Kalau 'roda penyelamat' ini dalam keadaan yang kurang perhatian, akan menjadi masalah baru dan membuat jengkel. Sebagai tips tambahan, ada baiknya tekanan angin pada ban serep dimaksimalkan dan agar saat dipakai bisa dikurangi hingga batasan yang direkomendasikan.

8 dari 8 halaman

Bagaimana Kalau Mobil Ditinggal Dalam Waktu Lama?

Kalau Mobil Ditinggal dalam Jangka Panjang

Sibuknya pekerjaan keluar kota atau luar negeri dan macetnya jalanan perkotaan menyebabkan beberapa pemilik mobil beralih dengan sepeda motor atau berpergian dengan kereta atau pesawat. Alhasil, mobil kesayangan jadi 'terdampar' di garasi atau parkiran dalam waktu yang lama.

Kamu perlu melakukan perawatan ban seperti ini. Isilah tekanan angin secara penuh pada setiap ban agar bagian bawahnya tidak rusak dan mohon dikurangi tekanannya ketika ingin mengendarainya kembali.

Metode lainnya berlaku untuk kamu yang punya lebih banyak waktu bersama yakni menggesernya maju atau mundur dalam kondisi tekanan angin mobil standar. Dengan perawatan seperti itu kondisi ban tetap fit.

Bisa Isi Angin Atau Nitrogen

Bagian terakhir ini memang diluar dari tips perawatan ban, tetapi bahan baku dari perawatan ini dimulai dari angin biasa atau nitrogen. Secara fungsi keduanya bisa digunakan, hanya nitrogen dibekali beberapa keuntungan dibanding angin biasa seperti molekulnya yang lebih padat.

Tekanan ban tidak mudah berkurang dan menjadi lebih stabil ketika suhu panas. Plus, kelenturan ban juga terjaga. Tapi, ini tidak menjadikanmu lengah untuk memeriksa tekanannya, terutama jika jarang menggunakan mobil untuk beraktvitas. 

Beri Komentar