Aldo Meyolla Geraldino (UGM.ac.id)
Dream - Ribuan mahasiswa baru berjubel. Satu sosok mencuri perhatian mereka. Diantara para pemuda itu terlihat seorang 'bocah culun' yang dari perawakannya lebih pantas sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama.
Perawakannya ceking, rambut klimis, plus kacamata minus bertengger di wajahnya. Sepintas memang layaknya kutu buku. Sosok yang beda itu langsung menyedot penasaran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sang Gubernur berambut perak itu memanggilnya, " Ayo ke depan. Lari keluar dari situ" . Si bocah berjalan mendekat. " Lari bro!," pinta Gubernur Ganjar dari tempat pidatonya.
Berada di samping Gubernur, semua mata memandangnya. Si anak tak tampak canggung. Gayanya cukup percaya diri. Jaket coklat almamater Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikenakannya tampak kedodoran. Tentu, sebelumnya, panitia sudah kebingungan mencari ukuran yang pas. Dan jaket itu mungkin ukuran terkecil yang tersedia.
Pagi itu, Selasa 18 September 2015, si bocah bernama lengkap Aldo Meyolla Geraldino ditasbihkan sebagai mahasiswa termuda diantara 9.536 mahasiswa baru UGM, Yogyakarta. Gubernur tersenyum, tangannya merangkul pundak Aldo. Hari itu berumur 14 tahun, 7 bulan, 29 hari. Tentu jauh dari rata-rata usia mahasiswa baru yang jamaknya sudah 18 tahun.
Tapi otak encer Aldo, hari itu menjadikannya mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, Program Studi Pendidikan Dokter. Luar Biasa!
Ganjar melempar beberapa pertanyaan basa-basi. Semua peserta upacara di Grha Sabha Pramana UGM menyimak. Ganjar tiada hentinya mengagumi kecerdasan Aldo. " Do, kalau kemudian kamu melihat tetangga kanan kirimu yang mau makan saja susah, kemudian sakit di rumah, dan tidak ada yang menolong. Apa yang kamu lakukan?" tanya Ganjar.
Aldo menjawab, pertama beli makanan, kemudian saya suruh makan dan baru diobati. Ganjar kemudian bertanya lagi, disuruh bayar. " Enggak, usah," jawab Aldo lempeng.
" Ini dokter masa depan, gratis terus, bagus, ngobati nggak bayar. Selamat ya Do, Teruskan perjuanganmu. Belajar terus untuk republik ini, Aldo keren," puji Ganjar disambut tempuk tangan panjang membahana.
Aldo mempesona. Anak masih bau kencur itu mendadak sohor. Jadi trending topic di sosial media. Netizen riuh, takjub dan memuji bocah 'ajaib' itu. Media ramai memberitakannya.
Tapi semua masih penasaran. Bertanya-tanya apa rahasia Aldo bisa moncer di usia belia? Bagaimana cara ia belajar? Apakah statusnya sebagai mahasiswa tak menghilangkan sifatnya yang masih kanak-kanak?
Semua berawal....
Menjadi mahasiswa termuda, Aldo harus melalui semua jenjang pendidikan dengan mengikuti program akselerasi. Saat duduk di bangku SD Negeri 16 Surakarta, kenaikan kelas empat ada program tes akselerasi, ia pun tes dan lolos.
" Kelas tiga naik kelas empat ada tes akselerasi, saya ngikut saja. Jadi di kelas empat sampai enam hanya dua tahun, jadi lulus SD umur sepuluh tahun" , kata Aldo saat berbincang dengan Dream lewat pesan instan, WhatApps, Selasa malam 8 Agustus 2015.
Saat duduk di bangku SMP Negeri 9 Surakarta dan SMA Negeri 1 Surakarta. Aldo mendapat kesempatan mengikuti akselerasi lagi. Sehingga dia bisa menyelesaikan dua jenjang pendidikan tersebut dalam tempo empat tahun.
Di SMA, ia tak pernah lepas dari posisi tiga besar. Bahkan nilai UN yang berhasil Aldo kantongi nyaris sempurna yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam berhasil ia dapatkan nilai 9,00 lalu disusul Biologi 9,00 dan Kimia 9,80.
Dengan prestasi setinggi itu, ia berhasil membuka gerbang pintu Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada yang merupakan cita-citanya. Aldo lulus ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Anak kedua pasangan Masoed dan Christina Murtini sudah bercita-cita menjadi dokter saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMA). Setelah melihat dokter mata yang menanganinya saat menjalani check-up.
Sepulang dari pemeriksaan mata itulah, Aldo meneguhkan niatnya untuk menjadi dokter. Menurut dia, pekerjaan dokter itu asyik dan mulia.
Aldo mengaku, sejak SMP, ia sangat menyukai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Biologi. Dua pelajaran itu jadi modal awal dia menggapai cita-cita.
Selama menjalani pendidikan, Aldo mengaku tidak memiliki jurus khusus. Meski begitu, nilai akademiknya selalu tinggi.
Dalam sehari, ia bisa menghabiskan waktu hingga tiga jam untuk belajar sendiri. Paling sedikit satu jam. Jika masih kurang atau belum paham, ditambah jam belajarnya.
" Yang penting belajar itu senang aja. Belajar rutin sih iya, biasanya malam hari, dengan jam yang tidak terlalu terjadwal, sesuai keperluan saja," kata Aldo, yang memiliki motto hidup; Cogito Ergo Sum (Aku Berpikir Maka Aku Ada).
Aldo mengaku tidak pernah dipaksa belajar oleh orangtua. Dia dibebaskan mengatur waktunya kapan belajar, kapan bermain dan sebagainya.
" Dulu saat SD, saya suka minta ibu membacakan materi pelajaran, sementara saya dengarkan sambil bermain mobil hotwheel," kenang Aldo.
Meski penampilannya seperti kutu buku, namun selera seni tak berarti lenyap. Beberapa alat musik dia kuasai. Gitar, drum, dan bass menjadi menunya saat penat dari pelajaran sekolah. Kebetulan sang ayah punya studio musik, Studio 17 di Surakarta.
Bukan sekadar bisa, Aldo bersama teman-temannya membentuk group band dengan nama keren Star Boy. " Beberapa kali kami manggung," kata Aldo memastikan permainan musiknya tidak fals.
Kini setelah dua pekan Aldo kuliah, dia tak lagi menghadapi kesulitan beradaptasi dengan teman sekampus yang notabene usianya jauh diatasnya. " Saya tidak pernah canggung saat bergaul dengan teman di sekolah ataupun kuliah sekarang. Semua bisa menerima saya. Saya juga aktif dalam beberapa diskusi," katanya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak