Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Saat berat badan naik, berlebih atau membuat obesitas, pasti sebagian besar orang menduga bahwa karbohidrat disebut sebagai pemicu utamanya. Anggapan yang muncul, karena terlalu banyak mengonsumsi nasi, pasta, roti dan sumber karbohidrat lainnya.
Hal tersebut kemudian, membuat banyak orang yang menjalani program diet dengan cara menghindari asupan karbohidrat. Bagaimana faktanya?
Dalam studi cross-sectional yang diterbitkan oleh JAMA di 2019 dengan 43.996 orang dewasa. Para peneliti menemukan bahwa hanya 9% dari rata-rata makanan harian orang Amerika yang mengonsumsi karbohidrat berkualitas tinggi. Di sisi lain, 42% kalori harian berasal dari karbohidrat berkualitas rendah
Menurut Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD, karbohidrat adalah salah satu dari tiga makronutrien yang memberi tubuh energi dalam bentuk kalori. Karbohidrat dibagi menjadi tiga kategori yaitu serat, pati, dan gula. Sebagian besar karbohidrat dipecah menjadi glukosa dalam pencernaan, kecuali serat yang digunakan untuk memberi makan bakteri ramah dalam sistem pencernaan.
" Karbohidrat berfungsi untuk memberi tubuh energi serta membantu menjaga gula darah tetap stabil, " kata Goodson.
" Karbohidrat berserat tinggi membantu usus menyediakan serat prebiotik yang memberi makan bakteri baik. Serta beberapa karbohidrat juga menyediakan serat larut, yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol yang sehat, " tambahnya.
Secara garis besar, karbohidrat dibagi menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan jenis kabohidrat olahan yang lebih diproses dan dihilangkan serat serta berbagai nutrisi lainnya karena dicerna lebih cepat.
Contoh karbohidrat olahan antara lain nasi putih, roti, hingga tepung, gula pasir, dan berbagai jenis kue. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari molekul gula dalam rantai panjang. Secara garis besar, jenis karbohidrat ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu pati dan serat. Beberapa contoh karbohidrat komples antara lain buah, madu, dan masih banyak lagi.
Memang ada kaitan antara mengonsumsi karbohidrat dengan pertambahan berat badan. Hal ini apabila kita mengonsumsi karbohidrat baik jenis kompleks maupun sederhana dengan porsi besar maupun berlebihan sepanjang hari maka seiring pertambahan waktu akan membuat berat badan bertambah.
" Memilih mengonsumsi kalori olahan yang tinggi, gula berlebih, dan karbohidrat lemak jenuh tinggi seperti kue dan biskuit maka sangat berisiko menambah kalori yang mengakibatkan berat badan naik, " kata Toby Amidor, MS, RD, CDN, FAND, seorang pakar gizi.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk memilih karbohidrat berkualitas dan mengonsumsinya dalam jumlah sedang sebagai bagian dari makanan bergizi serta seimbang.
Hal terpenting untuk mengonsumsi karbohidrat yang sehat yaitu seimbang. Sebab terlalu banyak karbohidrat memang bisa menjadi masalah, namum kekurangan karbohidrat pun tidak sehat. Hal ini karena karbohidrat menjadi nutrisi yang sangat penting untuk mengatur pencernaan, kesehatan usus, menangkal penyakit degeneratif, dan penyakit kardiovaskular.
Untuk mencapai keseimbangan yang sehat maka kamu harus fokus memilih karbohidrat yang bergizi tinggi dan kaya serat agar dicerna lambat sehingga menimbulkan efek kenyang yang lama. Misalnya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
Laporan Hany Puspita Sari/ Sumber: Eat This
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia