Bahaya Ini Mengancam Keselamatan Pemotor, Terutama Pada Musim Hujan. (foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream – Istilah aquaplaning sering terdengar dan bisa mengancam keselamatan pengendara, termasuk sepeda motor, terutama pada musim hujan. Istilah ini merujuk kepada kondisi ban melewati kendaraan air, tapi mengambang atau tak sepenuhnya menyentuh tanah.
Dikutip dari Wahana Honda, Rabu 30 Desember 2020, pada situasi tersebut, para pengendara motor seringkali kehilangan kendali dan dapat berujung jatuh dari kendaraanya atau bahkan mengalami kecelakaan.
Risiko fatal yang tersembunyi inilah yang membuat aquaplaning menjadi salah satu risiko yang cukup berbahaya bagi para pengendara terutama pada saat musim hujan.
Aquaplaning bisa terjadi jika kamu mengendarai motor di tengah hujan atau jalanan yang tergenang air dengan kecepatan tinggi. Ban motor akan kehilangan traksi atau cengkeramannya di aspal. Itu membuat ban terasa mengambang.
Ada empat faktor penyebab terjadinya aquaplaning bagi sepeda motor. Berikut ini adalah rinciannya.
Pertama, berkendara dalam kecepatan tinggi. Mengendarai motor dengan kecepatan tinggi saat melewati genangan air sangat berpotensi memicu terjadinya aquaplaning.
Untuk itu, jika berkendara di tengah hujan atau sadar jika di depan mata terdapat genangan air yang cukup dalam, sebaiknya segera kurangi kecepatan dari jarak yang cukup jauh.
Kedua, ban motor sudah gundul atau aus. Faktor berikutnya adalah kondisi ban motor yang sudah tidak prima seperti gundul atau aus. Akibat dari ban motor yang sudah rusak ini, kekuatannya untuk memecah genangan air pun tidak akan maksimal. Risiko terjadinya aquaplaning juga akan jauh lebih besar.
Pastikan kamu mengeck kondisi ban sebelum berkendara. Kalau sudah botak, lebih baik ganti dengan yang baru. Ban yang sudah aus ini sangat berbahaya bagi keselamatan pemotor di jalan.
Ketiga, desain telapak ban motor tak sesuai. Desain telapak ban motor mungkin dianggap sebagai nilai estetika. Padahal, motif ban ini punya fungsi khusus.
Corak atau motif pada permukaan ban dibuat bertujuan untuk saluran pembuangan air pada saat kendaraan melewati jalanan yang basah atau berair. Dengan motif tersebut, kendaraan akan lebih mudah saat bermanuver melewati jalanan yang digenangi air tanpa harus takut terhadap risiko ban yang jadi licin.
Corak atau motif ban yang cocok untuk digunakan pada saat musim hujan adalah yang memiliki banyak alur. Hindari menggunakan ban motor dengan alur yang minim. Hal ini dapat berdampak pada upaya pemecahan bisa tergelincir.
Keempat, tekanan angin pada ban motor yang kurang. Kurangnya tekanan angin pada ban motor juga bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya aquaplaning.
Hal ini dikarenakan pada saat melewati jalanan yang basah, cengkeraman ban pada aspal akan berkurang dan tidak sekuat saat melintasi jalanan yang kering. Akibatnya, risiko aquaplaning akan menjadi lebih besar jika berkendara dengan motor yang memiliki ban bertekanan angin rendah.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib