Foto: Mirror.co.uk
Dream - Beberapa tahun belakangan, banyak fotografer fashion memperhatikan adanya satu tren unik.
Tak sedikit para pesohor ataupun model yang mengenakan earphone nirkabel produksi Apple, sebutannya AirPods.
Produk ini awalnya punya kesan kitsch identik dipakai pekerja kerah putih sektor keuangan yang dompetnya tebal tapi kebingungan menghabiskan uangnya.
Kini, AirPod punya imej yang lebih bergengsi. Memakai AirPod di ruang publik adalah pertanda kalau kita bisa membeli barang mahal atau punya selera fesyen keren.
Tentunya, industri tak membiarkan tren ini berlalu begitu saja.
Menyadari AirPod berharga cukup mahal dan tak semua orang mampu membelinya, salah satu merek fashion ASOS mengeluarkan produk unik untuk membuat semua orang bisa terlihat fashionable dengan memakai AirPod.
Yup terlihat dari situs online ASOS.com, perusahaan ini menjual headphone nirkabel palsu yang tampak seperti AirPod sebagai 'aksesoris fesyen'.
Hal ini viral usai diposting ke twitter oleh akun @monzo.
Dari postingan itu banyak orang yang merasa aneh dengan pembuatan AirPod palsu sebagai produk fesyen.
our mates at @ASOS are flogging a faux headphone earpiece (£5) for when you want to flex AirPods but Monzo says nah pic.twitter.com/pL0FJXuqse
— Three UK (@ThreeUK)September 19, 2019
" " Sialan mereka bahkan tidak terlihat seperti AirPod, temanku," ujar salah satu netizen.
" Saya tidak ingin hidup di planet ini lagi," Ujar netizen lain menambahkan.
Aksesoris ini dijual seharga Rp 95 ribu. Bagaimana pendapatmu soal aksesoris fesyen terbaru ini?
Dream - Di balik karya cantik, harus diakui dunia fashion menjadi salah satu industri penyumbang polusi terbesar di dunia. Tak heran jika kampanye sustainable fashion atau fashion berkelanjutan semakin digencarkan.
Menyambut tren Spring/Summer 2019, H&M kembali melanjutkan inovasi fashion ramah lingkungan lewat koleksi Conscious Exclusive. Jika sebelumnya mengusung bahan Econyl, kali ini ada 3 bahan tak terduga yang disulap menjadi fashion item berkelas.
" Di tahun ke-8 ini, H&M Conscious Exclusive meluncurkan 28 article bertema bohemian yang memakai bahan dasar ampas jeruk, daun nanas dan buih algae," tutur Cindy Joanna, H&M Showroom Responsible di Jakarta, Kamis 4 April 2019.
Orange Fiber terbuat dari 2,3 kilogram limbah kulit jeruk yang menghasilkan bahan pakaian menyerupai silk. Teksturnya sangat lembut dan tipis sehingga cocok digunakan di cuaca negara tropis.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Tak kalah unik, ada juga Pinatex yang terbuat dari serat selulosa daun nanas. Setiap 16 kilogram limbah tersebut disulap menjadi satu buah leather jacket bernuansa metalik. Kualitasnya tak kalah dengan bahan kulit hewan.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Ada juga Bloom Foam atau buih algae yang sifatnya merusak lingkungan. Kami memanfaatnya sebagai insole sandal sekaligus membersihkan 112,5 liter air laut," ujarnya.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Koleksi H&M Conscious Exclusive akan tersedia di store H&M Grand Indonesia pada 11 April mendatang dengan rentang harga Rp350 ribu - Rp3 juta.
Selain H&M Conscious Exclusive, ada juga koleksi H&M Conscious yang bisa Sahabat Dream temukan di seluruh store H&M Indonesia.
Dibanderol dengan harga lebih terjangkau, koleksinya tak kalah eco-friendly dari H&M Concscious Exclusive.
" Khusus yang ini tersedia di semua toko dengan bahan dasar tencil, polyester dan katun yang seluruhnya organnik dari harga Rp350 ribu - Rp60 ribu," kata Cindy.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Mengusung tema bohemian, koleksi terdiri dari berbagai macam summer dress dan atasan bersiluet loose dengan aksen ruffle, v-neck dan off shoulder.
Nuansa earth tone dari warna beige, cokelat, mustard dan putih memberi sentuhan klasik nan elegan pada koleksi kali ini.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Sahabat Dream juga bisa menemukan aksesori ramah lingkungan seperti anting dan sunglasses yang terbuat dari limbah plastik.
Dream - Fashion ramah lingkungan mulai gencar dilakukan pegiat mode Tanah Air. Konsep sustainable atau berkelanjutan menjadi harapan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah tekstil.
Merujuk pada data dari Ellen MacArthur Foundation, limbah bisnis busana di dunia mencapai US$500 miliar per tahun atau setara Rp7,1 triliun.
" Pakaian adalah kebutuhan primer manusia. Tidak heran jika kita membeli baju hampir setiap saat. Tapi harus dipikirkan bagaimana caranya agar bumi tidak rusak karena produksi garmen," ujar Patrice Desilles, Academic Program Head ESMOD Jakarta di peluncuran So Klin White & Bright, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Patrice menyebutkan, sustainable fashion bukan merupakan sebuah topik baru. Isu ini sudah ada sejak 25 tahun lalu di Perancis. Penetrasi itu juga sudah tiba ke Tanah Air. Dan mendapat sambutan baik dari para desainer.
Mengusung tema 'Be Sustainable, Be Fashionable', ESMOD Jakarta bersama So Klin meluncurkan koleksi fashion ramah lingkungan berbahan dasar pakaian bekas dengan teknik upcycling.
" Upcycling artinya merubah yang lama menjadi yang baru dengan memodifikasi seperti menambah embellishment memakai beading, kain perca atau apa saja," jelasnya.
Salah satu hasil karya alumni ESMOD Jakarta berhasil mengundang decak kagum pengunjung. Cocktail dress berwarna navy tersebut dibuat memakai 34 jaket denim bekas yang dipadu dengan material new fabric pada bagian bustier.
Kumpulan jaket bekas tersebut menghasilkan gaun rok bersiluet lebar dan puffy seperti ball gown. Koleksi berikutnya adalah gaun putih yang terbuat dari bahan dasar kertas bekas.
Tak hanya itu, Patrice juga memperlihatkan kreasi celana jeans yang disulap menjadi outer dan vest bekas yang dibentuk menjadi backless dress. " Kreatif tidak ada yang salah. Selama bajunya tidak untuk dijual, bebas dikreasikan dengan cara apapun," tutup Patrice.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN