(Foto: Instagram Barli Asmara)
Dream - Ketua juri Wardah Fashion Awards (WFA) 2017, Barli Asmara, mengaku kesulitan memilih 12 finalis yang berhak melaju ke babak final. Dia tak mau sembarangan memilih karena semua finalis berkesempatan menampilkan karyanya di ajang Jakarta Fashion Week 2018 pada akhir Oktober mendatang.
" Saya kesulitan memilih karena semua anak ini berpotensi. Yang ditampung lebih dari 20, tapi harus disisihkan jadi 12. Padahal setiap kota saja yang daftar lebih dari 10," ungkap Barli di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 28 September 2017.

Desainer yang baru melantai di New York Fashion Week ini mengaku memiliki kriteria penilaian tersendiri. Dia mengatakan di ajang WFA ini, para juri diharuskan memberikan penilaian secara profesional dan objektif, bukan karena belas kasihan.
Barli mengaku mendapat banyak pengalaman ketika roadshow ke sejumlah kota. Banyak cerita menarik dari para peserta yang bisa dia gunakan sebagai pertimbangan untuk memilih peserta.
" Ada satu anak di setiap kota yang bikin saya terenyuh. Dia nggak berasal dari sekolah desainer kayak Lasalle, ESMOD, dia cuma anak SMKN 27," ucap Barli.
" Saya mau dia ikut ngerasain lah euphorianya. Kasihan kalau tidak, saya kasih kesempatan. Tapi nanti saya tidak bisa milih sepihak. Kalau bagus ya bagus, kalau tidak ya tidak," ungkap Barli melanjutkan.
Lantas, apa sajakah kriteria yang jadi pertimbangan dari penjurian kali ini?

" Sanggup untuk produksi, paham banget strategi pemasaran dan penjualan dan harga, sudah paham banget kalau produknya akan layak untuk diminati semua orang, khalayak umum," tegas Barli.
Berbeda dengan Barli, Dian Pelangi yang juga menjadi juri WFA 2017 mengatakan faktor terpenting dalam penilaian adalah daya tarik busana yang dirancang. Desain yang disajikan harus memasukkan unsur modernitas, sehingga memiliki daya jual tinggi saat ditawarkan ke konsumen.
" Aku berharapnya kriterianya berdaya jual tinggi, terus dia bener-bener kekinian, sekarang kan apa-apa visual, jadi secara visual juga menarik.
Dian juga ingin tahu bagaimana para peserta menerapkan strategi marketing untuk produk masing-masing. Menurut dia, marketing menjadi satu sisi yang sangat penting bagi seorang desainer.
" Desainer itu bukan cuma desain baju, sudah kelar. Tapi harus mikirin daya jualnya bagaimana, cara B2B-nya (Business to Business) bagaimana, sampai makeup-nya bagaimana itu juga dipikirin, kita cari orang yaNg whole package ya," tegas Dian.
Advertisement

Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget