Memakai Masker. (Source: Shutterstock)
Dream - Meski sudah lewat setahun dilanda pandemi Covid-19, masih banyak protokol kesehatan yang kurang dipatuhi oleh masyarakat.
Hal itu bisa menjadi celah penularan virus Covid-19. Maka dari itu, berbagai penyuluhan dan informasi seputar protokol kesehatan terus diberikan melalui berbagai media.
Salah satunya adalah pemakaian masker yang kurang efektif. Banyak jenis masker terjual di pasaran, namun sebenarnya masker medislah yang paling efektif melindungi tubuh dari virus maupun berbagai zat lainnya.
Pemakaian masker medis pun belum cukup. WHO menyarankan untuk memakai masker medis yang memiliki 3 lapis.
" Jadi, lapisan terluar itu untuk melindungi tubuh dari paparan cairan atau partikel dari luar. Bagian dalam untuk mencegah cairan atau partikel yang keluar dari tubuh agar tidak membaur ke udara. Sedangkan, bagian tengah untuk melindungi bagian luar dan dalam masker," kata Kardiana Dewi, Spesialis Kulit dan Kelamin dalam perayaan World Hygiene Day bersama Marina, Rabu kemarin.
Masker medis juga memiliki lapisan yang bersifat hidrofobik. Artinya, masker tersebut mampu menolak cairan agar tidak terserap dan melindungi pemakainya.
Berbeda dengan masker kain yang pori-porinya tidak serapat masker medis. Terutama, masker scuba yang diklaim hanya dapat melindungi pemakainya sebesar 5 persen.
" Masker scuba yang baru aja cuma melindungi sebesar 5 persen. Apalagi, yang sudah dipakai dan melar. Sama aja nggak pakai masker," ujarnya.
Jika ingin memakai masker kain, disarankan untuk melapisinya dengan masker medis di bagian dalam. Selain pemilihan masker, penggantian secara rutin juga harus diperhatikan.
" Kalau ganti terus setiap 2 jam sekali kayaknya agak repot untuk sebagian orang. Paling nggak, diganti aja setiap basah, dirasa kotor, lembap atau berkeringat," tutupnya.