Blibli Memperkenalkan Layanan Chatbot Berbasis Kecerdasan Artifisial. (Foto: Vika Novianti Umar)
Dream – Platfrom e-Commerce, Blibli.com melangkah lebih jauh dalam pengaplikasian teknologi layananan konsumen. Selain mengandalkan Blibli Loyality Team Service, Blibli menghadirkan pegawai baru bernama Clara.
Pegawai baru tersebut bukanlah sosok seorang perempuan pada umumnya. Clara adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligent/AI) yang dipakai Blibli untuk melayani nasabah lewat fasilitas chatbox.
Senior Vice President of Operations and Product Management Blibli.com, Lisa Widodo, di Jakarta, Kamis 5 September 2019 menjelaskan platform e-commerce memang harus terus berevolusi, mulai dari teknologi hingga keanekaragaman produk.
" Komitmen untuk fokus pada kepuasan pelanggan menuntut kita agar memiliki agen layanan pelanggan yang mahir dan mampu membantu setiap kebutuhan pelanggan." kata
Lisa menjelaskan kehadiran Clara akan membantu tugas Blibli Loyality Team Service dalam melayani konsumen.
Selama ini Blibli memang berusaha mengikuti perkembangan cara memuaskan pengguna salah satunya layanan 24 jam dan waktu yang fleksibel.
Menurut Lisa, Clara disiapkan untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar para customer. Teknologi AI ini salah satunya akan bertugas menjelaskan beragam pertanyaan yang bersifat panduan penggunaan.
Sementara untuk pertanyaan yang lebih kompleks, Blibli akan tetap mengandalkan tim Blibli Loyality Team Service.
" Tim ini tetap akan diturunkan untuk menjawab pertanyaan yang lebih kompleks dan karena itu sentuhan manusia untuk memberi resolusi sepenuhnya,” kata dia.
(Laporan: Vika Novianti Umar)
Dream – PT Bank Muamalat Indonesia TBK bekerja sama dengan Blibli.com, untuk memberikan hadiah secara online kepada nasabah Bank Muamalat. Salah satunya adalah sepeda motor.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat, Achmad K Permana mengatakan, Bank Muamalat akan memberikan hadiah yang bisa dipilih langsung oleh nasabahnya.
" Kami menebarkan satu produk hadiah. Biasanya kalau orang mencari hadiah itu undian, kedua prosesnya lama, ketiga hadiahnya sedikit. Saya mau mereka memilih sendiri karena kebutuhannya berbeda," kata Permana di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2019.
Ada dua produk tabungan yang memberikan kebebebasan nasabah dalam memilih hadiah, yaitu Tabungan iB Hijrah Prima (TPB) dan Tabungan Hijrah Rencana Berhadiah (TRB).
" Ini merupakan terobosan memberikan hadiah yang terbatas dan limited," kata Permana.
Menurut Permana, ketika nasabah menginginkan hadiah tertentu, bisa menghitung sendiri jumlah tabungannya untuk memperoleh hadiah yang diinginkan.
Dia mengatakan nasabah bisa mendapatkan hadiah berdasarkan jangka lama menabung.
" Bisa Rp100 juta (dapat motor) tapi lama, bisa tiga tahun. Tapi kalau (tabungan) Rp1 miliar bisa 6 bulan (dapat motor). Tergantung hadiah dan simulasi sendiri berapa uangnya mereka," kata dia.
Ketika nasabah sudah mendapatkan hadiah, Permana memastikan prosesnya tidak akan memakan waktu lama, apalagi hingga berbulan-bulan.
" Kecepatan kiriman dari Blibli.com dengan kehadiran warehouse di 20 titik kota besar juga akan mempercepat pengiriman," kata dia.
Dream – Kementerian Perdagangan prihatin dengan banyaknya situs jual beli (e-Commerce) yang lebih banyak menjual produk luar negeri dibandingkan barang-barang lokal. Melihat fenomena tersebut, pemerintah akan mengumpulkan para pelaku bisnis e-Commerce di Tanah Air.
Dikutip dari Merdeka.com, Jumat 2 Februari 2018, salah satu situs e-Commerce Blibli.com diketahui menjual produk hampir 2,5 juta item. Namun dari jumlah jutaaan tersebut, produk yang berasal dari UKM di Indonesia hanya 50 ribu-100 ribu item
“ Kehadirannya marketplace yang besar-besar ini tidak membuat Indonesia sebagai pasar produk dalam negeri, tetapi juga memasarkan produk Indonesia ke luar negeri,” sentil Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.
Menurut Enggiarto pemerintah akan membantu para pelaku usaha kecil untuk juga membantu memasarkan produk UKM. Untuk produk yang terpilih, Mendah telah meminta seluruh kepada dinas di provinsi untuk menyeleksi produk yang dianggap layak jual.
“ Kami juga harus menyeleksi, tak bisa kami lemparkan asal UKM masuk ke sana," kata dia.
Enggartiasto berkata produk UMKM yang akan dipasarkan melalui e-commerce harus telah teruji kualitasnya. Sebab, produk ini tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri.
Diakui Mendag, kesulitan pengusaha e-Commerce memasarkan produk UKM karena masih ditemukan fraud. Untuk itu dibutuhkan sinergi para pemangku kepentingan untuk mencari solusi agar produk UKM bisa tembus pasar internasional.
“ Harus mencari solusinya agar pada waktu memasarkan produk kita ke luar negeri. Ambil contoh Alibaba bisa menjual produk dari Tiongkok untuk masuk ke seluruh dunia. Itu yang harus kita lakukan,” kata dia.
Sementara itu, CEO Blibli, Kusumo Martanto, mengakui produk UKM yang dijual di platform-nya masih sedikit, yaitu 50 ribu-100 ribu produk.
“ Memang dilihat banyak, tapi masih kecil,” kata Kusumo.
Dia mengatakan pihaknya akan mendukung pengembangan pengusaha lokal. Salah satu usahanya dengan menggandeng perusahaan dunia, seperti Facebook dan Google.
Kusumo sebetulnya berharap agar pengusaha UKM di Indonesia melek teknologi sehingga bisa memperluas jangkauan pasar. Bahkan Kusumo sudha meminta dua raksasa teknologi untuk ikut membantu usaha UKM.
“ Ayo, dong kalian ini (Facebook dan Google,red) perusahaan raksasa, kalian banyak mendapatkan pendapatan dari advertising di Indonesia. Sekarang feed back, ajari dulu UKM kecil yang tidak punya modal untuk melakukan advertising,” kata dia.
(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN