Penampakan Mobil BMW 320i Setelah Terendam Banjir Di Kemang. (Sumber: Merdeka.com)
Dream – Semalam, daerah Kemang, Jakarta Selatan, dibanjiri air setinggi 70 cm. Banyak kendaraan yang terendam luapan air dari Kali Krukut.
Salah satunya adalah mobil BMW 320i.
“ Saya lagi makan di sini (di Kemang). Waktu datang, itu hujan masih rintik-rintik. Setelah selesai, sekitar jam 16.30 WIB, saya lihat sudah begini,” kata dia di Kemang, dilansir dari Merdeka.com, Minggu 28 Agustus 2016.
Dilihat dari bekas lumpur yang menempel di mobil, air banjir merendam hampir separuh dari badan mobil. Dashboard, setir, dan jok mobil tampak berlumpur. Banjir tersebut juga mengakibatkan kendaraannya tak bisa berjalan.
Sekadar informasi, harga mobil ini diprediksi sebesar Rp700 jutaan. Seorang mekanik yang menangani mobil Ahmad, Ari Wibowo, mengatakan kerugian Ahmad akibat banjir ini, tak sedikit.
“ Kerugiannya kurang lebih Rp100 juta,” kata dia.
Inikah penyebab banjir di Kemang?
© Dream
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyebut penyebab terjadinya banjir di kawasan Kemang, Petogogan, dan Kalisuren ini akibat rumah warga. “ Bukannya gerojokan dari Kali Krukut, tapi ada lima rumah yang dindingnya jebol,” kata Ahok di Jakarta dilansir dari Merdeka.com.
Dia mengatakan sebagian besar rumah warga di daerah Kemang, dibangun persis di pinggiran sungai. Ketika hujan deras dan air kali meluap, rumah warga bisa jebol. Lagipula, keberadaan rumah warga yang ada di bantaran sungai ini bukan atas izin darinya.
" Nah saya enggak tahu bagaimana caranya mereka dapat sertifikat zaman itu, saya enggak tahu. Tapi kalau zaman Belanda, namanya kali kiri kanan itu pasti jalur inspeksi dan lebarnya itu pasti 10-20, sekarang tinggal 3 meter 5 meter,” kata dia.
Ahok berencana akan menutup paksa lima rumah kosong yang memicu banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Tak hanya menutup, dia juga akan mengirimkan alat berat untuk mengeruk kali ini. Selanjutnya, pemerintah kota DKI Jakarta akan membeli lahan agar rumah yang ditutup paksa bisa dibangun kembali di lahan baru.
“ Solusinya, kami beli tanah saja. Kami tidak mungkin mengganggu orang yang sudah punya izin,” kata dia.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini
