Shutterstock
Dream - Jahe (Zingiber officinale) adalah salah satu rempah atau rempah yang paling umum dikonsumsi di Indonesia, terlebih saat pandemi Covid-19.
Senyawa bioaktif bernama gingerol dalam jahe memiliki sifat terapeutik yang luar biasa dan terbukti mengatasi berbagai kondisi kesehatan seperti diabetes, pilek, masalah perut, hipertensi, mual dan banyak lainnya.
Terlepas dari banyak manfaat bagi kesehatan, beberapa penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi jahe dalam jumlah besar, bisa berdampak buruk bagi orang dengan penyakit batu empedu.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat meningkatkan sekresi empedu dan menyebabkan pembentukan batu kandung empedu.
Cairan empedu memainkan peran penting dalam pencernaan dan penyerapan lemak.
Namun, konsumsi jahe yang berlebihan dapat merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak cairan empedu dan mempercepat pembentukan batu kandung empedu. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya hindari mengonsumsi jahe secara berlebihan.
(Sumber: Boldsky)
Dream - Kafein adalah obat perangsang psikoaktif yang mempercepat sistem saraf pusat dan dapat membantu penggunanya merasa lebih bangun dan waspada. Umumnya masyarakat Indonesia selalu mengidentikan kafein dengan menu minum air kopi.
Ketika digunakan dalam jumlah sedang, kafein umumnya merupakan cara yang aman untuk meningkatkan energi, konsentrasi, dan kinerja atletik.
Masyarakat Indonesia juga selalu meminum kafein dalam secangkir kopi karena diyakini bisa mengusir kantuk. Padahal kafein tidak melulu berasal dari biji kopi. Banyak bahan makanan lain yang juga mengandung senyawa tersebut. Melansir dari health.com, berikut daftar makanan yang mengandung kafein.
Cokelat berasal dari biji kakao berkafein alami, sehingga dapat mengandung jumlah kafein yang bervariasi. Persentase kakao yang lebih tinggi dalam cokelat berarti mengandung lebih banyak kafein.
Dark chocolate misalnya, lebih berkafein karena memiliki kandungan kakao yang lebih banyak dibanding cokelat susu.
Es Krim
Beberapa es krim mengandung kandungan kafein yang lebih banyak dari es krim lainnya. Es krim rasa kopi, mocca, atau cokelat misalnya mengandung kafein yang lebih tinggi yang berasal dari bahan rasa itu sendiri.
Walaupun mempunyai nama decaf/decaffeinated, bukan berarti kopi tanpa kafein memiliki nol kafein.
Hanya saja kandungan kafeinnya sangat sedikit, sehingga peminum kopi jenis ini masih dapat memperoleh manfaat kopi biasa tetapi dengan kandungan kafein yang lebih sedikit.
Kombucha
Kombucha, minuman teh fermentasi yang dibuat dari teh hitam, hijau, dan oolong, secara alami mengandung kafein. Kadarnya kafein pada kombucha bervariasi tergantung cara pembuatan dan merk minuman itu sendiri. Namun, kandungan kafein biasanya menurun selama proses fermentasi.
Matcha atau teh jepang merupakan olahan minuman bubuk yang berasal dari daun tanaman Camellia sinensis. Karena menggunakan daun teh utuh, teh matcha mengandung lebih banyak kafein dibanding teh seduh lainnya.
Meski mengandung kafein yang mirip dengan kadar kafein di kopi, minum teh matcha dilaporkan membuat orang merasa lebih tenang dan tidak terlalu gelisah dibanding minum kopi.
Suplemen Pre-Workout
Suplemen olahraga ini biasanya dikonsumsi sebelum berolahraga untuk meningkatkan energi dan kinerja. Minuman ini umumnya mengandung kafein, kreatin, dan asam amino.
Beberapa merek minuman suplemen ini terkadang mengandung kadar kafein maksimal dari yang direkomendasi, bahkan kandungan kafein yang tercantum tidak sepenuhnya akurat dan bisa mengandung lebih banyak atau lebih sedikit kafein.
Snack bar atau protein bar biasanya kaya kalori dan karbohidrat, namun makanan ini juga bisa mengandung jumlah kafein yang bervariasi. Kafein ini bisa berasal dari sejumlah kecil kopi bubuk, ekstrak matcha dan teh hijau, yerba mate, atau kokoa.
Soda Non-Cola
Soda ringan atau soda tidak ber-cola bisa mengandung kafein, walaupun tidak sebanyak soda cola biasa. Secara tradisional, beberapa jenis soda cola dan non-cola dibuat dari kacang kola, yang secara alami mengandung kafein. Namun, produsen modern minuman mengandalkan untuk menggunakan kafein sintetis, perasa buatan, dan gula tambahan.
Obat Pereda Nyeri
Beberapa obat pereda nyeri yang dijual dipasaran mengandung sejumlah kafein. Pasalnya, senyawa ini dapat berfungsi untuk meredakan nyeri. Efek penghilang rasa sakit dari kafein adalah salah satu alasan beberapa obat jenis ini mengandung stimulan.
(Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: Health.com)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas