(Foto: Shutterstock)
Dream - Masyarakat yang punya penghasilan pas-pasan dan ingin merasakan sensasi mengendari sepeda mahal Brompton bisa segera mewujudkan impiannya. Produsen brand sepeda asal Inggris ini berencana meluncurkan layanan baru sewa dengan jangka waktu bulanan atau tahunan.
Dengan layanan masyarakat bisa menggunakan sepeda Brompton tanpa harus membelinya.
Ide menghadirkan layanan sewa sepeda ini muncul melihat permintaan sepeda Brompton yang meningkat sejak masa pandemi Covid-19.
Menurut laman The Guardian, tingkat penggunaan sepeda di Inggris melonjak hingga 300 persen dalam beberapa hari terakhir. Data tersebut dikutip dari Departemen Transportasi Inggris.
Bagi konsumen yang berminat untuk berlangganan sepeda Brompton M3L, konsumen dikenai tarif 30 poundsterling per bulan, atau kira-kira 1 poundsterling sehari, untuk komitmen selama 12 bulan. Jika harga tersebut dikonversi ke dalam rupiah, maka kira-kira Rp 581.000 per bulan, atau Rp 19.000 sehari.
Biaya asuransi, perbaikan, dan servis dua kali setahun sudah termasuk dalam biaya berlangganan tersebut.
Julian Scriven, Direktur Pelaksana Brompton Bike Hire, memberikan penjelasan lebih dalam mengenai program berlangganan Brompton kali ini. “ Permintaan sangat tinggi selama beberapa bulan terakhir, baik untuk pabrikan dan ritel Brompton, dan persewaan sepeda."
" Sedikit tenang sekarang karena orang-orang sedang pergi berlibur. Menjelang akhir bulan lalu, hampir 700an sepeda kami habis disewa,” kata dia.
Sebelum pandemi, orang rata-rata menyewa sepeda Brompton selama 3-5 hari, tapi di masa pandemi ini angka itu melonjak hingga 30 hari. Untuk layanan berlangganan baru, pengguna harus mendaftar secara online, dan dapat mengambil sepeda dari konter Brompton terdekat.
Atau, pihak Brompton bisa mengirimkan unit sepeda ke rumah pelanggan. Scriven berharap akan memiliki 1.000 pelanggan dalam enam bulan ke depan. Dia juga mengatakan varian e-bike Brompton pun akan tersedia untuk program berlangganan di masa mendatang.
Brompton berencana untuk meluncurkan layanan berlangganan yang sama di Jerman menjelang akhir tahun depan, dan diikuti dengan Amerika Serikat.
Dia menyebut, layanan berlangganan sebagian ditujukan untuk kaum milenial dan generasi X, yang menginginkan keuntungan dari memiliki sesuatu tetapi tidak menanggung risiko. Sebab, jika ada yang rusak pada sepeda, konsumen tinggal datang dan menukarnya.
" Mereka tinggal bilang, saya mau ganti ini dengan yang enggak kempes -misalnya," kata Scriven.
(Sah, Sumber: Theguardian.com)
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan
Aksi Kakek 74 Tahun Prank Meninggal Dunia Biar Tahu Siapa yang Layat