Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Bahu dan leher yang pegal sering dialami ketika kita harus fokus menyelesaikan pekerjaan selama berjam-jam. Untuk meredakan, biasanya kita melakukan peregangan dengan membunyikannya.
Seperti yang dilakukan Josh Hader, seorang pria asal Oklahoma, Amerika Serikat. Josh merasa sangat pegal kemudian meregangkan leher.
Menggunakan tangannya untuk memberikan sedikit tekanan, ia kemudian mendengar letupan keras dan langsung tahu ada yang tidak beres.
Setelah bunyi keras tersebut, Josh merasa ada yang tidak beres. Sisi kiri tubuhnya mati rasa. Josh langsung melihat kondisi wajahnya yang terkulai, ia kira ada masalah, ternyata tidak.
Beberapa saat kemudian ia ingin mengambil es, dan ternyata tidak bisa berjalan lurus. " Ketika saya berjalan ke dapur, saya berjalan hanya dengan sudut 45 derajat," kata pria 28 tahun ini, dikutip dari Oddity Central.
Pada saat ayah mertua Josh datang untuk mengantarnya ke rumah sakit, kondisinya telah memburuk. Ia tidak dapat berjalan sama sekali.
Pemeriksaan CT scan menunjukkan bahwa tidak ada perdarahan di otak, tetapi dokter mengkonfirmasi bahwa ia mengalami strok.

Josh dipindahkan ke Rumah Sakit Mercy untuk perawatan intensif selama beberapa hari. Ia lalu dipindahkan ke pusat rehabilitasi untuk belajar berjalan dan mengaktifkan bagian kiri tubuhnya.
Tak disangka insiden membunyikan leher tersebut berakibat fatal. Beruntung ia masih hidup, tetapi kesulitan mengendalikan lengan kirinya dan kurangnya sensasi di lengan dan kaki kanannya.
" Kondisi ini bisa saja membentuk lebih banyak gumpalan mengalami strok yang mematikan," kata dr. Vance McCollom, seorang dokter di Rumah Sakit Mercy, Oklahoma.
Robeknya arteri vertebrali pada tubuh Josh bisa mengakibatkan koma, keadaan vegetatif permanen atau bahkan kematian. Jadi, kondisinya yang lumpuh sementara dianggap tidak terlalu buruk.

Dokter mengatakan bahwa strok yang disebabkan oleh retak atau peregangan leher adalah sangat langka. Kasus ini juga pernah terjadi pada seorang perempuan inggris bernama Natalie Kuniciki.
Ia mengalami lumpuh sebagian setelah arteri nadi vertebra pecah ketika tanpa sadar meretakkan lehernya.
McCollom, yang merawat Hader, mengatakan bahwa ada cara yang benar dan cara yang salah untuk meregangkan leher. " Jika Anda ingin membunyikan leher, cukup lepaskan saja dari satu sisi ke sisi lain, jangan memuntirnya. Setiap kali memutarnya, ada risiko merobek pembuluh," katanya.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget