Cara Mencegah Anemia Saat Puasa Ramadhan (Foto: Shutterstock)
Dream - Anemia menjadi salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami khususnya bagi kaum perempuan. Penyakit yang dikenal sebagai darah rendah ini akan semakin sering muncul terutama saat bulan puasa Ramadhan seperti saat ini.
Anemia atau darah rendah terjadi ketika kondisi kadar hemoglobin (Hb) atau jumah eritrosit (sel darah merah) dalam darah kurang dari nilai normal. Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin yang membawa oksigen ke jaringan di dalam tubuh.
Siapa saja bisa terserang anemia, terlebih pada wanita. Gejala yang paling umum muncul saat anemia adalah kelelahan. Anemia juga bisa menyebabkan pusing, detak jantung tidak normal, sesak napas, hingga sakit di dada.
Sahabat Dream tak perlu khawatir, karena ada cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan. Yaitu dengan memenuhi nutrisi harian saat berbuka puasa maupun sahur. Orang yang berisiko mengalami anemia harus benar-benar memperhatikan asupan nutrisinya selama bulan Ramadhan.
Dilansir dari Liputan6, berikut beberapa cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan yang bisa diterapkan.
Saat berbuka puasa, kerap kali kita menyicipi berbagai makanan dan minuman yang menyegarkan. Namun ternyata hal tersebut bisa saya memicu anemia. Cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan yang pertama yaitu dengan menghindari makanan dan minuman tertentu. Beberapa makanan dapat memblokir proses penyerapan zat besi yang menyebabkan anemia. Berikut jenis yang perlu dihindari:
Teh
Teh hitam memiliki konsentrasi tanin tertinggi. Tanin adalah zat alami yang ditemukan dalam banyak makanan nabati. Tanin dapat mengganggu penyerapan zat besi nonheme dari sumber tanaman seperti kacang-kacangan, bayam dan sayuran berdaun hijau gelap lainnya.
Minuman seperti teh hijau mungkin merupakan sumber antioksidan yang baik, tetapi mereka juga dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi.
Kopi
Kandungan kafein dalam kopi juga dapat mengganggu penyerapan zat besi. Polifenol yang ditemukan dalam kopi dan teh dianggap sebagai penghambat utama penyerapan zat besi. Kandungan asam klorogenik dan tanin bisa menghambat penyerapan zat besi. Akibatnya senyawa ini mengikat dengan zat besi selama pencernaan, membuatnya lebih sulit untuk diserap.
Makanan dengan kalsium
Makanan dengan kandungan kalsium dapat mengganggu penyerapan zat besi. Hindari mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung zat besi bersamaan dengan kalsium. Misalnya, daging sapi, dan kacang tidak boleh dimakan dengan susu, keju, dan yogurt.
Tenang, kamu masih dapat mengonsumsi makanan dengan kalsium, dengan catatan melakukannya beberapa jam setelah atau sebelum mengonsumsi zat besi.
Makanan dengan oksalat
Dalam beberapa kasus, makanan yang mengandung asam oksalat diketahui mengganggu penyerapan zat besi. Karena hal ini, penderita anemia disarankan untuk mengkonsumsi makanan ini dalam jumlah terbatas selama masa pemulihan.
Cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan salah satunya dengan memenuhi zat besi yang dibutuhkan tubuh. Tubuh menggunakan zat besi untuk menghasilkan sel darah merah, yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Tubuh memiliki sedikit sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Saat berbuka puasa dan sahur pastikan untuk mengonsumsi zat besi yang cukup. Makanan yang kaya akan zat besi di antaranya seperti telur, daging, dan aneka sayuran.
Cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan juga bisa dengan mengonsumsi makanan kaya folat dan asam folat. Kandungan tersebut merupakan bentuk dari vitamin B-9.
Vitamin B9 adalah nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan sel dan pembentukan DNA. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia.
Penyebab utama seseorang kekurangan folat biasanya karena jarang mengonsumsi buah-buahan segar, sayuran, dan sereal. Selain itu, memasak makanan terlalu lama juga dapat menghancurkan vitamin.
Selama bulan puasa, konsumsilah makanan bergizi untuk mencegah defisiensi folat. Makanan yang mengandung folat dalam jumlah tinggi meliputi sayuran hijau, buah, telur, kacang-kacangan, dan jamur.
Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C bisa menjadi cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan.
Vitamin C terbukti mampu meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin ini menangkap zat besi non-heme dan menyimpannya dalam bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi 100 mg vitamin C dengan makanan meningkatkan penyerapan zat besi sebesar 67%.
Makanan tinggi vitamin C antara lain buah jeruk, sayuran berdaun hijau gelap, paprika, melon dan stroberi. Vitamin C juga berperan penting dalam sejumlah fungsi tubuh termasuk produksi kolagen, L-karnitin, dan beberapa neurotransmiter. Hal ini akan membantu memetabolisme protein dan aktivitas antioksidannya dapat mengurangi risiko beberapa kanker.
Cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan juga bisa dengan memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan penurunan sel darah merah. Vitamin B12 berperan penting dalam produksi sel darah merah dan DNA, serta berfungsinya sistem saraf.
Metabolisme setiap sel dalam tubuh bergantung pada vitamin B-12, karena berperan dalam sintesis asam lemak dan produksi energi. Vitamin B-12 akan membuat pelepasan energi dengan membantu tubuh manusia menyerap asam folat yang juga penting untuk mencegah anemia.
Secara alami, vitamin B12 bisa kamu temukan dalam makanan hewani, termasuk daging, ikan, unggas, telur, dan susu. Namun, vitamin ini juga dapat ditemukan dalam produk yang diperkaya dengan B12, seperti beberapa jenis roti dan susu nabati.
Sayuran hijau bisa menjadi cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan. Sayuran Hijau terutama yang berdaun gelap, merupakan sumber zat besi nonheme terbaik. Beberapa sayuran hijau juga mengandung folat dan vitamin C.
Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi dengan baik. Mengonsumsi sayuran hijau dengan makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, paprika merah, dan stroberi, dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Konsumsi daging juga menjadi cara mencegah anemia saat puasa Ramadhan. Semua daging dan unggas mengandung zat besi heme. Sumber terbaik zat besi bisa kamu temukan dalam daging merah, domba, dan daging rusa. Sementara daging unggas seperti ayam memiliki jumlah yang lebih rendah namun juga bisa jadi pilihan.
Mengonsumsi daging atau unggas dengan makanan besi nonheme, seperti sayuran hijau, dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Hati hewan juga kaya akan zat besi. dan folat. Beberapa organ hewan yang kaya zat besi antara lain jantung, ginjal, dan lidah sapi.
Untuk makanan laut, kamu bisa mengonsumsi tiram, kerang, dan udang sebagai sumber zat besi heme yang baik. Konsumsi makanan-makanan ini dengan kombinasi seimbang untuk mencegah anemia selama berpuasa.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal