Foto: Shutterstock
Dream - Pandemi Covid-19 berimbas pada banyak hal, termasuk jadwal imunisasi anak. Kekhawatiran publik terhadap wabah ini membuat banyak orang tua ragu membawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan vaksin.
Padahal vaksinasi merupakan rangkaian kesehatan yang wajib dilalui oleh setiap anak. Mereka tetap harus mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal meski pandemi belum berakhir.
" Vaksin dilakukan agar anak mendapatkan kekebalan tubuh. Tetap boleh disusul apabila ada vaksin yang belum didapatkan. Segera lakukan agar mereka segera mendapatkan kekebalan yang diberikan oleh vaksin," ujar dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc Dokter Spesialis Anak di sesi Webinar RS Pondok Indah, Rabu 1 Juli 2020.
Jika berada dalam kondisi mendesak, kamu sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan anjuran vaksin. Imunisasi biasa dilakukan sesuai dengan kronologi usia.
" Misalnya ketika anak sudah berusia 3,5 tahun namun belum mendapat vaksin untuk usia 9 bulan. Kalau berdasarkan kronologi, kami berikan dari vaksin yang 9 bulan terlebih dahulu, disusul 12 bulan, 15 bulan dan 24 bulan," jelasnya.
Namun ada jenis vaksin tertentu yang bersifat serial. Contohnya yakni DPT 1, 2 dan 3. Apabila ada salah satu yang terlambat, maka si kecil tidak perlu mengulang kembali dari awal dan hanya perlu dilanjutkan.
Selain itu, vaksin juga diberikan berdasarkan tingkat urgensi atau kepentingan. Misalnya vaksin campak yang seharusnya diterima di usia 9 bulan namun ditunda karena suatu wilayah terserang wabah hepatitis A.
" Vaksin hepatitis A sebenarnya diberikan di usia 24 bulan, sedangkan campak 9 bulan. Tetapi jika di daerah anak tinggal sedang ada wabah hepatitis maka kami prioritaskan vaksin hepatitis A terlebih dahulu," tutur dr. Caessar.
Sebelum melakukan vaksinasi di pusat layanan kesehatan, Anda sebaiknya membuat janji terlebih dahulu dengan tenaga medis. Hal ini dilakukan agar si kecil tak perlu menunggu terlalu lama di keramaian.
Jika memungkinkan, Anda bisa mengajak si kecil menunggu di area yang lebih sepi dan berjarak seperti di dalam mobil atau halaman rumah sakit.
" Cara lainnya bisa dengan mencari poliklinik yang berbeda tempatnya untuk anak yang sakit dan sehat," lanjut dr. Caesar.
Selain tetap menjaga jarak, pastikan Anda selalu menjaga kebersihan si kecil. Ajak mereka untuk belajar mencuci tangan, memakai hand sanitizer serta alat pelindung tubuh seperti masker.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
