4 Asupan yang Bisa Bantu Kurangi Risiko Serangan Strok

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 14 Juli 2023 15:13
4 Asupan yang Bisa Bantu Kurangi Risiko Serangan Strok
Yuk cari tahu asupan untuk mencegah pembekuan darah.

Dream- Secara alami, tubuh manusia memang membutuhkan penggumpalan darah untuk membantu menghentikan pendarahan dan mempercepat penyembuhan luka. Akan tetapi bila penggumpalan darah terjadi secara berlebihan dapat berefek buruk untuk kesehatan.

Terutama jika terdapat di organ penting seperti otak, paru-paru, dan jantung. Sebab, gumpalan darah yang kental bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan strok.

Untuk itu, perlu meminimalisir terjadinya pengumpalan darah. Salah satunya dengan memperhatikan asupan yang dikonsumsi. Konsumsi rutin empat asupan ini demi mencegah penggumpalan darah dan strok.

1. Jahe

Ramuan Air Jahe Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Jahe merupakan makanan pengencer darah alami karena mengandung asam asetilsalisilat. Penelitian mengatakan bahwa menyeruput minuman jahe memiliki banyak manfaat seperti mengurangi peradangan.

2. Cabai Rawit

Cabai rawit mengandung salisilat tinggi yang dapat bertindak sebagai pengencer darah yang mujarab. Manfaat lain dari rempah yang pedas ini yaitu bisa menurunkan tekanan darah dan juga meningkatkan sirkulasi.

 

1 dari 4 halaman

3. Salmon

Rasa Ikan Salmon Makin Mantap dengan Olahan Tepat

Makanan seperti salmon, tuna, hingga trout adalah jenis makanan terbaik. Sebab makanan tersebut mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sekaligus pengencer darah alami.

4. Kayu Manis

Makanan pengencer darah alami selanjutnya yaitu kayu manis. Karena rempah yang satu ini memiliki sifat anti-koagulan yang kuat sehingga mampu menurunkan tekanan darah dan meredakan peradangan yang efektif mengurangi kemungkinan stroke.

Akan tetapi harus memperhatikan dosis yang tepat. Kayu manis yang dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati karena mengandung kumarin.

 

Laporan: Hany Puspita Sari/ Sumber: FoodNDTV

2 dari 4 halaman

Penyebab Kematian Nomor Satu, Penyakit Jantung Mulai Mengancam Usia Produktif

Dream - Penyakit jantung mungkin sering diabaikan generasi muda karena menganggapnya hanya menyerang kalangan lanjut usia. Padahal tren terbaru menunjukan penyakit yang menjadi penyebab kematian nomor satu ini sudah makin banyak menyerang kalangan usia muda. 

Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, dr. Wishnu Aditya Widodo, Sp.JP, mengatakan bahwa banyak kasus serangan jantung yang terjadi pada usia 30 hingga 40 an yang masih tergolong usia produktif. Penyakit ini bisa muncul karena faktor keturunan disertai pola hidup yang kurang baik.

Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

" Pada usia 30 hingga 40 tahun, setiap tahun angka serangan jantung naik dua persen, secara statistik, usianya semakin lama semakin muda," jelas dr. Wisnu Aditya Widodo, Dokter Spesialis Penyakit Jantung di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) pada konferensi virtual RSPI, baru-baru ini.

3 dari 4 halaman

Penyebab Kematian Tertinggi

Penyakit jantung yang kerap diabaikan ini ternyata berada di urutan pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Gejala Serangan Jantung Pada Kaum Hawa, Halus dan Mematikan

" Sebelum adanya pandemi Covid-19, jantung ada di urutan pertama dan setelah pandemi pun tetap di urutan pertama," tambah dr. Wisnu.

Hal ini juga senada dengan pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa penyakit jantung koroner (ischaemic heart disease) merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Gaya Hidup Tidak Sehat

Shutterstock

Gaya hidup yang serba instan dan kurangnya aktivitas fisik menjadi kemungkinan penyebab dari penyakit jantung di usia produktif ini.

Selain itu faktor genetik yang disertai komorbid seperti darah tinggi disertai gaya hidup yang tidak sehat akan memicu terjadinya penyakit jantung di usia dini.

Sebaiknya hindari rokok, minuman alkohol dan ubah pola hidup menjadi lebih baik. Makan makanan sehat dan bersih juga melakukan aktivitas fisik. Jangan lupa membersihkan dan menambal gigi berlubang karena dapat berakibat endokarditis.

Beri Komentar