Ilustrasi Kuliah Online. (Foto: Shutterstock)
Dream – Pandemi Covid-19 “ memaksa” orang-orang untuk lebih mengoptimalkan teknologi. Salah satunya adalah memaksimal layanan video conference untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Saat ini, institusi pendidikan, baik sekolah maupun universitas, menggunakan platform online meeting untuk menggelar KBM. Meski memudahkan, tetap saja ada hal yang kurang bisa maksimal ketika seorang dosen harus mengajar menggunakan layanan tersebut.
Salah satunya dialami oleh Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi yang mengaku harus memiliki kesabaran lebih besar menghadapi mahasiswanya.
“ Jadi dosen di masa pandemi ini berat dan harus sabar,” cuit Achsanul dikutip dari akun Twitter @AchsanulQosasi, Rabu 14 Juli 2021.
Achsanul mengatakan semua dosen sudah mempersiapkan materi kuliah dengan baik untuk para mahasiswa. Harapannya bahan yang telah disusun bisa dimengeri dan diterima dengan baik oleh mahasiswa.
Sayangnya, Achsanul sedikit kecewa karena masih ada mahasiswa tidak menyalakan kamera videonya saat kuliah online berlangsung. Dia tak mengetahui apa alasan anak didiknya sampai tak menyalakan kamera video mereka
“ Tapi, banyak mahasiswa yang ‘close video’. Mungkin sambil tidur” cuit Achsanul.
Kesabaran Achsanul kembali diuji karena mahasiswa lebih banyak yang diam saat sesi tanya jawab. Dia kebingungan dengan kondisi tersebut karena tak bisa memahami alasannya.
“ Entah mengerti atau tidak. Atau mereka mungkin malah nggak ada. Sarjana Pandemi,” cuit dia.
Unggahan Achsanul rupanya turut menarik perhatian dari seniman Sujiwo Tejo. Pria berambut gondrong yang juga aktif menjadi dalang itu juga pernah mengalami hal tersebut.
Sebagai jalan keluarnya, Sujiwi selalu mensyaratkan semua orang yang ingin mengundangnya dalam sesi video conference untuk meminta peserta yang hadir tidak mematikan kamera selama acara berlangsung.
" Saya yg bukan pejabat dan gak punya gelar apa2 aja men-syaratkan ok mau webinar/zoom asal semua open video selama acara. Kalau sampai ada yg close video, aku cabut dari acara. Itu syarat saya ke panitia," ungkapnya.
Usul tersebut ditanggapi Achsanul yang mengaku harus tega dan tegas memberlakukan syarat wajib menyalakan kamera selama video conference berlangsung.
" Engghi Kak Toan, mungkin harus agak tega dan tegas.. Begitu di share materi ppt. Mereka gak keliatan on/off video.. begitu saya stop share, baru ketahuan mayoritas off video. Ampuunn... Next session tak titeni siji-siji.."
(Foto: Twitter @AchsanulQosasi)
Membaca cuitan Achsanul, warganet beramai-ramai memberikan saran. Ada yang menyarankan agar dia lebih tegas kepada mahasiswanya. Atau menggunakan platform lain untuk mengukur pemahaman mahasiswa.
“ Ditegesin dari awal, Pak. Yang ‘close video’, saya anggap bolos,” cuit @EllaVerella.
“ Bisa dengan trik: kalau nggak ada yang nanya. Saya tanya kalian tentang materi ini. Jadi ditunjuk saja, Pak,” cuit @xx_nadialf.
“ Gunakan aplikasi interaktif seperti Mentimeter atau Padlet di beberapa jeda sesi untuk mengukur tingkat penguasaan mahasiswa tentang materi yang dipelajari,” cuit @yogsyg.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi