Ada, Lho, Modifikasi Motor Yang Tak Disarankan Untuk Touring. (Foto: Shutterstock)
Dream – Modifikasi motor menjadi hal lazim yang dijumpai saat ini. Pengendara motor ingin motornya tampil cantik dan mencuri perhatian saat melintas di jalanan.
Tak hanya itu, pengubahan tampilan motor juga menjadi ajang kompetisi dan ladang bisnis yang bisa menghasilkan banyak uang.
Walaupun demikian, tak semua modifikasi kendaraan baik untuk pengendari baik perjalanan pendek maupun jarak jauh seperti mudik. Beberapa modifikasi kuda besi bahkan sangat tidak dianjurkan.
Selain bisa mengurangi kenyamanan, modifikasi juga bisa membuat motor bermasalah ketika di tengah-tengah perjalanan.
Lalu modifikasi motor apa saja yang menyimpan potensi berbahaya bila digunakan? Berikut ini adalah rinciannya, dikutip dari Wahana Honda, Minggu 11 Agustus 2019.
Sebagai salah satu komponen penting saat berpergian jauh, penggunaan ban memang tidak bisa sembarang. Selain harus diperhatikan jenisnya, juga tekanan perlu diatur agar saat berkendara bisa tetap nyaman.
Berangkat dari hal tersebut, tentunya penggunaan ban kecil atau tidak standar sangat tidak diajurkan untuk menempuh jarak jauh.
Dengan ban tidak sesuai, motor akan alami penurunan performa. Bisa-bisa ban alami pecah lantaran kinerja kendaraan yang berat saat menempuh jarak yang jauh.
Diajurkan kamu memilih ban sesuai ukuran velg. Misalnya motor bebek yang umumnya menggunakan ukuran 80/90-17. Artinya ban tersebut mempunyai lebar 80 mm dan ketinggian 90% dari 80 mm atau sekitar 70 mm.
Seperti telah disinggung tadi, jenis ban juga mempunyai pengaruh apabila digunakan untuk perjalanan jauh, misalnya ban cacing yang digunakan untuk drag race. Ban ini sangat tidak diajurkan.
Alasannya, adalah kondisi jalan Indonesia yang tidak semuanya baik. Masih banyak yang tidak mulus atau penuh tambalan aspal atau malah rusak. Oleh karena itu, akan sangat berbahaya bila menggunakan ban tersebut.
Ban tersebut akan mempengaruhi cengkeraman ban di aspal. Alhasil, ban cacing bisa memicu kecelakaan atau motor tidak stabil jika dipacu dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
Selain hal tadi, modifikasi dengan mengubah motor menjadi ceper alias pendek sangat tidak dianjurkan untuk mudik. Shockbreaker yang rendah akan berpengaruh terhadap kenyamanan berkendara. Pengemudi akan cepat lelah.
Mesin juga akan bekerja lebih keras lantaran beban terasa akan semakin berat. Belum lagi jalanan Indonesia juga kerap naik turun, tentunya akan berpotensi memicu si-roda dua alami kerusakan lebih besar.
Pada umumnya filter udara yang kerap dipilih untuk modifikasi ukurannya lebih kecil. Hal tersebut tidaklah diajurkan untuk digunakan untuk mudik. Sebab, bentuknya lebih kecil akan membuat kemampuannya menyaring kotoran yang masuk bersama udara jadi lebih buruk.
Padahal kita tahu sendiri saat jalani mudik musim sedang masuk kemarau. Itu artinya kondisi jalan akan lebih berdebu.
Alhasil, efeknya debu dan air bisa dengan mudah masuk ke karburator dan ruang bakar. Debu dan kotoran yang masuk akhirnya akan menggores ruang silinder. Bahkan kalau air yang masuk, mesin bisa langsung mati.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media