Dirumahkan, Mantan Karyawan Retas Data Perusahaan Agar Dipanggil Kerja Lagi

Reporter : Sugiono
Kamis, 30 Juli 2020 08:14
Dirumahkan, Mantan Karyawan Retas Data Perusahaan Agar Dipanggil Kerja Lagi
Dia meretas pusat data perusahaan mantan bosnya dengan menghapus 18.000 data klien.

Dream - Seorang pria India yang bekerja sebagai pengembang perangkat lunak ditangkap minggu lalu, setelah ketahuan meretas perusahaan milik mantan bosnya.

Pria bernama Vikesh Sharma itu diduga telah menghapus informasi klien perusahaan tempatnya dulu bekerja dengan harapan akan dipekerjakan kembali.

Sharma sebelumnya bekerja sebagai pengembang perangkat lunak senior di perusahaan itu hingga dipecat selama pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

1 dari 4 halaman

Tak Bisa Move On dari Pekerjaan Lama

Dia diberhentikan karena tidak sepakat dengan besaran gaji yang diterima selama dia bekerja di tengah pandemi Covid-19.

Bukannya move on dengan pindah dan mencari pekerjaan lain, Sharma diduga mencoba mendapatkan kembali pekerjaan lamanya dengan cara yang sangat tidak biasa.

2 dari 4 halaman

Berharap Dipekerjakan Lagi

Dia berhasil meretas pusat data perusahaan mantan bosnya. Setelah mendapat akses data perusahaan, Sharma menghapus ribuan informasi klien perusahaan lamanya.

Dengan terhapusnya ribuan data penting itu, Sharma berharap mantan bosnya akan menghubunginya kembali untuk memperbaiki situasi tersebut.

Namun, rencana Sharma tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkannya.

3 dari 4 halaman

Ketahuan Setelah Polisi Melacak IP-nya

Setelah menyadari ada orang yang meretas keamanan servernya, mantan majikan Sharma menghubungi polisi dan penyelidikan pun dilakukan.

Dengan melacak IP, polisi akhirnya berhasil mengetahui bahwa pelakunya adalah Sharma. Ketika Sharma mencoba menghapus lebih banyak data, polisi langsung memergokinya.

Pengembang perangkat lunak itu pun ditangkap di Old Maujpur pada hari Kamis, dan mengakui kesalahannya.

4 dari 4 halaman

Hapus 18 Ribu Data dan Buat 22 Entri Palsu

Menurut pengakuan Sharma , dia meretas pusat data mantan majikannya dan menghapus 18.000 data klien.

Tidak itu saja, dia juga menghapus sekitar 300.000 informasi pembayaran klien dan membuat sekitar 22.000 entri palsu.

Semua itu dia lakukan dengan harapan dipanggil kembali bekerja untuk memperbaiki kekacauan tersebut.

Sumber: OddityCentral.com

Beri Komentar