Gerd Turunkan Kualitas Hidup dan Picu Komplikasi, Kenali Faktor Risiko Juga Cara Menanganinya

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Kamis, 10 Februari 2022 08:35
Gerd Turunkan Kualitas Hidup dan Picu Komplikasi, Kenali Faktor Risiko Juga Cara Menanganinya
Jangan sampai terlanjur parah dan sulit diatasi

Dream - Gerd atau Gastro Esophageal Reflux Disease adalah penyakit saluran cerna yang diakibatkan oleh refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan.

Penyakit saluran cerna ini bisa disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter pada esofagus bagian bawah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik.

Pada umumnya, Gerd ditandai dengan sensasi nyeri dan juga rasa terbakar pada dada. Mulut pun terasa pahit.

Meskipun Gerd tidak mengancam jiwa secara langsung, namun penyakit ini dapat mengakibatkan beberapa komplikasi yang harus diwaspadai seperti komplikasi peradangan pada saluran kerongkongan, esofagus atau kanker esofagus.

Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Apabila tidak diobati dengan tepat, Gerd dapat menyebabkan kekambuhan dan komplikasi sehingga menurunkan kualitas hidup bagi penderitanya,” jelas Ari Fahrial Syam, Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI- RSCM dalam Virtual Media Briefing bertajuk Apakah Benar Gerd Tidak Mengancam Jiwa, Kamis 10 Februari 2022.

 

1 dari 4 halaman

Faktor Risiko Gerd

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Gerd, seperti obesitas, hernia hiatal, kehamilan, pengosongan lambung yang terlambat dan skleroderma.

Mengkonsumsi makanan yang berlemak atau digoreng, minuman atau makanan berkafein dan obat tertentu seperti aspirin juga dapat memicu Gerd.

Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Selain itu, kekambuhan dari Gerd juga dapat dipicu oleh beberapa aktivitas seperti merokok, mengkonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus, makan di waktu yang terlalu larut,” tambah Ari Fahrial Syam.

 

2 dari 4 halaman

Cegah Kekambuhan dengan Ubah Gaya Hidup

Hal yang paling penting dari Gerd adalah mencegah terjadinya kekambuhan. Perlu adanya edukasi kepada penderita agar memahami betul faktor risiko dan pemicu dari terjadinya Gerd agar sebisa mungkin dihindari.

Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Pada umumnya, penderita Gerd juga akan direkomendasikan untuk melakukan perbaikan gaya hidup untuk mencegah kekambuhan, seperti memiliki berat badan ideal, berhenti merokok, tidak berbaring segera setelah makan, makan dengan perlahan, serta tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat pada area pinggang,” jelas Ari.

 

3 dari 4 halaman

Lakukan Pemeriksaan

Jika gerd terjadi, penting lakukan pemeriksaan ke dokter. Agar dokter bisa melakukan perawatan yang tepat bagi pasien Gerd. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan lain seperti endoskopi.

Endoskopi saluran cerna ini guna mendeteksi apakah ada perlukaan pada dinding dalam esofagus bagian bawah, adanya penyempitan, lesi pra kanker atau kanker, dan adanya hiatal hernia.

Nantinya akan ada pemeriksaan lanjutan jika dibutuhkan berupa pemeriksaan pHmetri impedans dan manometri. Atau pemeriksaan radiologi sesuai indikasi.

“ Dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, dokter akan menarik kesimpulan apakah telah terjadi iritasi dan peradangan pada esophagus yang merupakan penanda utama dari Gerd,” tambah Ari.

 

4 dari 4 halaman

Pengobatan Gerd

Dalam meredakan gejala Gerd, dokter akan meresepkan beberapa pilihan obat seperti antasida untuk menetralkan asam lambung.

Produksi asam lambung juga akan ditekan dengan pemberian obat golongan antagonis H2 reseptor atau penghambat pompa proton (PPI).

“ Pada kondisi tertentu di mana GERD tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan, dokter akan merekomendasikan untuk dilakukan pembedahan,” tambah Ari.

Namun, dengan pemberian obat-obatan selama ini, sebetulnya masih ada kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam terapi Gerd. Maka dari itu hadirlah inovasi baru yang dapat membantu menekan Gerd secara penuh.

”Saat ini terdapat inovasi baru yang digunakan untuk pengobatan GERD dan H. Pylori, yaitu Vonoprazan. Vonoprazan merupakan obat penekan asam lambung baru, yang pertama tersedia di Indonesia, dari kelas yang berbeda dengan obat-obat sebelumnya, yaitu kelas Potassium-Competitive Acid Bloker,” tambah Ari.

Vonoprazan diklaim meningkatkan Ph lambung secara cepat, pereda nyeri ulu hati yang cepat, menyembuhkan esofagitis erosif yang parah secara cepat dan lebih baik dan mampu mengontrol dengan baik sekresi asam pada malam hari.

Obat ini juga memiliki tingkat eradikasi lebih tinggi, durasi aksi yang lebih lama, lebih stabil dan tingkat keberhasilan lebih tinggi. Vonoprazan dapat diindikasikan bagi penderita tukak lambung, refluks esophagitis, untuk pemberantasan H.pylori dan pencegahan tukak lambung berulang pada penggunaan aspirin dosis rendah.

Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Wellesta menghadirkan Vonoprazan sebagai solusi dari kebutuhan pasien Acid Related Disease yang belum dapat dipenuhi oleh PPI. Kami percaya dengan mekanisme kerja dan fitur yang dimiliki oleh Vonoprazan dapat menjadi harapan baru dan menjadi terapi lini pertama bagi pasien GERD dan eradikasi H. pylori dengan biaya terapi yang terjangkau,” jelas Yohannes Sinaga, Country Head PT. Wellesta CPI.

Beri Komentar