Enrina Diah (Cynthia Amanda Male/Dream)
Dream - Kepuasan akan bentuk tubuh 'ideal' terus dicari perempuan lewat estetika kecantikan. Mulai dari perawatan hingga operasi ditempuh demi bentuk tubuh sempurna.
Salah satunya memperbaiki ukuran payudara. Ukuran payudara terlalu besar, terlalu kecil atau bentuknya yang kurang ideal menjadi alasan utama untuk melakukan operasi.
Menurut Enrina Diah, Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik dan Konsultan Kraniofasial, memperbaiki ukuran payudara biasa dilakukan perempuan usia 19-65 tahun. Caranya pun beragam.
“ Prosedur operasi yang aman adalah menggunakan implan atau fat transfer. Bisa juga dengan filler, tapi cairan yang digunakan kurang aman untuk kesehatan payudara," ujar Enrina di Ultimo Clinic, Rabu 9 Mei 2018.

(Enrina Diah, Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik dan Konsultan Kraniofasial/Foto: Cynthia Amanda Male/Dream)
Implan diklaim sebagai cara paling aman karena menggunakan high strength cohesive gel yang biasanya ditanam di bawah otot.
“ Implan bersifat lebih mudah untuk ditanam dan dilepas lagi di kemudian hari. Karena dia bersifat seperti gel yang tidak akan menyatu dengan otot," katanya.
Sementara fat transfer, dilakukan dengan cara memindahkan lemak di perut ke payudara. Hal ini cukup aman dilakukan karena memakai zat yang sudah ada di dalam tubuh.
“ Prosedur ini jadi yang termurah dan paling sering dilakukan. Tapi, lemak itu bisa mengeras dan menyatu dengan payudara. Makanya lebih sulit dikeluarkan,” ungkapnya.
© Dream
Dream - Kemudian filler menjadi satu-satunya cara berbahaya. Sebab banyak kasus yang terjadi dan berakibat fatal.
“ Cairan yang dimasukkan ke dalam payudara dengan cara suntik filler, dinilai kurang aman. Karena cairan itu bisa menyumbat pembuluh darah ke jantung dan menyebabkan benjolan, infeksi atau kematian,” jelasnya.
Ketiga teknologi ini sudah hadir sekitar lebih dari 10 tahun lalu. Namun, masih terus diuji keamanannya bagi pasien.
Hingga kini, implan masih menjadi prosedur paling aman bagi yang ingin melakukan operasi payudara. Fat transfer dianjurkan bagi yang ingin memperbaiki ukuran bokong.
“ Awalnya filler dilarang di Amerika. Sekarang sudah dilarang di Eropa. Semoga di Indonesia Multi diedukasikan untuk tidak menjalani prosedur tersebut,” tutupnya. (ism)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio