Foto: Shutterstock
Dream - Cobalah sesekali untuk tidak ikut menguap saat orang di dekatmu melakukannya. Mungkin Sahabat Dream cukup sulit menahan agar tidak ikut menguap.
Menurut sebuah studi baru di Inggris, alasan sulit untuk tidak ikut menguap tersebut dipengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab atas fungsi motorik.
Para ilmuwan merujuk dorongan untuk ikut menguap tersebut sebagai 'menguap yang menular' atau istilah mereka 'Echophenomenon'.
Dengan kata lain, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology, itu adalah sebuah peniruan otomatis terhadap perilaku orang lain.
Jenis lain dari Echophenomenon ini termasuk ‘echolalia’ (meniru kata-kata seseorang) dan ‘echopraxia’ (meniru tindakan seseorang).
Penulis studi senior, Georgina Jackson, mengatakan menguap yang menular sebenarnya bukan hal yang unik bagi manusia.
Profesor neuropsikologi kognitif di University of Nottingham di Inggris itu mengatakan binatang seperti anjing dan simpanse, juga mengalami fenomena itu.
Tetapi alasan mengapa mereka mengalami fenomena menguap yang menular ini, tidak diketahui.
Untuk mempelajari apa yang terjadi di otak ketika seseorang 'meniru' orang lain untuk menguap, para peneliti mengamati 36 orang dewasa.
Mereka diminta untuk menonton klip video orang lain yang sedang menguap. Menggunakan stimulasi magnetik transkranial (TMS), para peneliti mengukur aktivitas otak para peserta selama percobaan.
Setelah itu mereka diminta untuk menahan diri agar tidak menguap atau membiarkan diri menguap sebebasnya.
Kelompok peserta lainnya diminta untuk melakukan hal yang sebaliknya. Tapi kepala mereka diberi alat untuk mensimulasikan motorik korteks yang diduga bertugas mengontrol menguap.
Hasilnya cukup mengejutkan. Para peneliti menemukan bahwa hanya sebagian peserta yang mampu menahan diri agar tidak menguap.
Hanya sedikit yang tak mampu menahan diri untuk menguap secara penuh. Tapi jumlah orang yang tak kuat menahan diri untuk menguap juga meningkat.
Ketika mereka diminta untuk terus menahan diri agar tidak menguap, dorongan untuk menguap malah bertambah kuat.
Dari hasil percobaan ini peneliti menyimpulkan bahwa 'dorongan' untuk menguap meningkat ketika seseorang mencoba menghentikan dirinya dari melakukannya.
Para peneliti juga menemukan bahwa kecenderungan untuk meniru orang menguap dikaitkan dengan tingkat aktivitas otak pada korteks motorik seseorang.
Temuan ini mungkin memiliki implikasi adanya gangguan neurologis tertentu, seperti sindrom Tourette. Sindrom ini menyulitkan seseorang untuk menolak tindakan tertentu.
Sumber: Livescience.com
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib