Jadi Penyakit Dengan Angka Kematian Tertinggi, Penanganan Jantung Harus Komprehensif (Foto Ilustrasi: Shutterstock)
Dream - Penyakit jantung mungkin sering diabaikan generasi muda meski sudah mengetahuinya sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kalangan kekinian ini banyak yang menganggap penyakit jantung hanya akan menyerang kalangan lanjut usia.
Mengutip data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung masih merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahun.
“ Serangan jantung dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani. Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan,” jelas dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA pada Media Gathering sekaligus seminar kesehatan jantung Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) dan tim Cardiac Center, baru-baru ini.
Penyakit jantung bisa disebabkan oleh kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang dimiliki seseorang sejak lahir maupun karena gaya hidup. Seperti penyumbatan pembuluh darah arteri akibat penumpukan kolesterol yang menyebabkan jantung koroner.
“ Penyakit jantung itu jenisnya macam-macam tapi paling banyak yang terjadi jantung koroner, jenis inilah yang mengakibatkan banyak kematian mendadak,” tambah dr. Hasril Hadis.
Pada kasus serangan jantung ringan, pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif.
“ Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal,” tambah dr Hasril.
Penanganan operasi jantung biasa dilakukan dengan metode yang menyebabkan rasa nyeri akibat sayatan besar yang dibuat oleh ahli bedah jantung di tengah dada.
Kini terdapat teknik bedah jantung MICS dengan menggunakan metode pembedahan menggunakan sayatan kecil. Teknik ini akan membuat pasien kehilangan darah lebih sedikit, mengurangi ketidaknyamanan paska operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum.
“ Prosedur ini juga dapat menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, seperti karena usia atau riwayat medis lainnya.” jelas dr. Amin Tjubandi, Sp.BTKV(K) pada kesempatan yang sama.
Rumah sakit yang menyediakan layanan bedah jantung dengan teknik MICS adalah RS Premiere Jatinegara yang juga memiliki teknik penanganan lain berupa Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
“ Salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center. RSPJ memiliki fasilitas atau bangsal khusus pasien penyakit jantung (Cardiac Ward) yang berdiri sejak tahun 2015 dengan layanan jantung komprehensif,” jelas Dr. Susan Ananda selaku CEO dari RSPJ.
Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah. Juga dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan jantung, monitoring system, defibrillator, ekokardiografi, Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), holter, hingga mini echo untuk memonitor jantung pasien dengan lebih cepat.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini