Penting Banget Untuk Jaga Jarak Ketika Mengemudi. (Foto: Shutterstock)
Dream – Sahabat Dream sadar nggak imbauan jaga jarak sebetulnya tidak hanya berlaku ketika kita berada di luar ruangan di masa pandemi Covid-19 ini. Jauh sebelumnya, kita sudah sering mendengar atau membaca imbauan jaga jarak ketika berkendara.
Sama seperti protokol kesehatan saat pandemik, imbauan jaga jarak saat berkendara juga dibuat untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengendara. Salah satu yang sudah diketahui adalah mencegah terjadinya kecelakaan beruntun.
Dikutip dari Suzuki, Minggu 5 September 2021, kecelakaan ini terjadi karena kendaraan tidak bisa berhenti tepat waktu meskipun pengemudi sudah menekan pedal rem.
Imbauan jaga jarak kendaraan juga dibuat agar pengemudi bisa menghindari blind spot atau titik buta dimana sopir tak bisa melihat objek di belakangnya.
Jarak antar mobil depan dan belakang akan mempermudah kendaraan di depan melihat keberadaan mobil di belakang.
Kalau jarak mobil terlalu dekat, kendaraan di depan tidak bisa melihat yang di belakangnya meskipun pakai spion. Untuk itu, jaga jarak harus dilakukan agar titik blind spot ini bisa dicegah.
Pertama, berpatokan pada hitungan detik. Cara yang paling mudah dilakukan adalah menggunakan hitungan detik. Tiga detik jadi jarak aman bagi kendaraan mobil dan motor.
Sementara itu, kendaraan yang lebih besar seperti truk dan bus membutuhkan waktu 8 detik.
Kamu bisa memperkirakannya dengan kendaraan di depan. Langkah ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan mengingat ukuran jarak aman dengan kecepatan. Kalau kendaraan di depan berhenti mendadak, kamu masih punya waktu untuk mengerem.
Kedua, mengamati roda belakang mobil di depan. Kamu juga bisa mengamati ban belakang mobil di depan apakah masih menyentuh tanah atau terlihat utuh.
Artinya, jarak antara mobil dengan kendaraan di depan masih cukup untuk bisa bermanuver atau menyalip. Kamu masih punya jarak aman kalau ingin menyalip.
Perlu diingat, kalau ingin menambah kecepatan, sementara kendaraan di depan masih dengan kecepatan yang sama, sebaiknya menyalip. Jangan lupa pastikan jalan sepi dan aman.
Namun ingat, jika Anda ingin menambah kecepatan sedangkan kendaraan di depan masih dengan kecepatan yang sama sebaiknya menyalip. Saat menyalip pastikan kondisi jalan sepi dan aman.
Cukup sulit bagimu untuk mengemudi di belakang kendaraan berukuran besar, misalnya truk atau bus. Kamu lebih baik menyalip kendaraan ini daripada jaga jarak.
Misalnya, truk lebih baik disalip. Kalau berada di belakang truk, kamu bisa terkena material dari truk. Ini bisa mengganggu penglihatan meskipun sudah jaga jarak dengan aman. Apalagi, kalau truk di depan mengerem mendadak.
Sebelum menyalip truk, pastikan jaga jarak aman agar mobil atau motor tidak terserempet bus atau truk.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang