Credit Via Shutterstock
Setelah menikmati makanan yang tersaji di atas meja, sering kali merasa malas untuk langsung mencuci piring kotor. Hal ini juga sering terjadi di bulan Ramadan, di mana setiap selesai berbuka biasanya menunda mencuci piring karena buru-buru untuk melanjutkan ibadah salat tarawih. Namun, tahukah kamu jika kebiasaan menunda-nunda ini sangat tidak dianjurkan dalam Islam?
Allah tidak menyukai hamba-Nya yang suka menunda-nunda. Allah berfirman:

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. (QS. Lukman [31]: 34).
Selain itu, perihal untuk tidak menunda-nunda pekerjaan juga ditekankan oleh Umar bin Khattab ra. Pernah suatu ketika beliau mengirim surat kepada Abu Musa Al-Asy'ari ra. Surat itu berbunyi, “Janganlah kamu menunda pekerjaan hari ini pada esok hari, karena pekerjaan kamu akan menjadi menumpuk sehingga (tidak sanggup anda kerjakan) dan akan hilang semuanya.”
Di bulan Ramadan kali ini, jangan biarkan piring kotor setelah berbuka puasa terus menumpuk hingga keesokan harinya, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Biasakan untuk segera mencuci piring dengan #NawaituSahaja, begini caranya.

Walau tampak mudah dan sederhana, nyatanya mencuci piring juga ada langkah-langkah tepatnya, lho. Pertama, buang sisa makanan di atas piring atau peralatan makan lainnya ke tempat sampah.
Jangan ke wastafel karena dapat menyumbat lubang pembuangan air dan mengotori peralatan makan lainnya. Selain memudahkan pencucian, langkah ini juga menjaga spons pencuci piring bebas dari kotoran yang menempel dan lebih menghemat air saat membilasnya.

Sering mendapati piring yang baru dicuci tapi masih terasa berminyak? Bisa jadi kesalahannya ada pada urutan mencuci yang kurang tepat.
Pilah-pilah peralatan makan dan cuci dari yang paling mudah dibersihkan hingga ke alat makan atau masak yang paling kotor dan berlemak. Dahulukan gelas, cangkir, dan sendok garpu, baru beralih ke piring, talenan, maupun alat masak yang memiliki banyak noda.

Setelah mencuci peralatan makan dengan lembut menggunakan spons dan sabun, bilas dengan air mengalir hingga bersih. Jangan sisakan busa sabun atau kotoran yang bukan hanya membuat alat makan jadi kotor, tapi juga mengundang bakteri.
Hindari merendam semua peralatan makan di dalam baskom untuk menghilangkan sisa sabun dan kotoran. Walau tampak lebih hemat air, genangan air dari merendam seluruh piring kotor bisa menjadi sarang perkembangbiakan bakteri dengan subur. Hasil pembilasannya pun kurang bersih dan masih beraroma tak sedap sehingga terpaksa harus dicuci ulang.

Bau dan lemak yang menempel pada piring dan peralatan makan lainnya membuat ibu memerlukan sabun cuci piring dengan formula khusus. Bukan hanya yang bisa membersihkan lemak dan bau saja, tapi juga yang memiliki kandungan kebaikan alam, yaitu eco-friendly dan tidak mengandung zat kimia berbahaya seperti Paraben dan Fosfat yang bisa mengganggu kesehatan keluarga.
Sebagai informasi, zat kimia tersebut bisa menyebabkan iritasi jika tersentuh pada kulit. Efek lainnya juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan, pusing, hingga mual. Saatnya pilih sabun pencuci piring dengan bahan alami yang mengandung kebaikan alam seperti yang dihadirkan dalam produk Sahaja Pencuci Piring.
Meskipun menjadi pilihan utama membersihkan piring dan alat masak dari lemak dan bau, Sahaja tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti paraben dan fosfat. Justru formulanya sesuai untuk keluarga karena mengandung bahan pembersih yang ramah lingkungan.
Selain itu, dengan menggunakan Sahaja kamu juga bisa ikut bersedekah di bulan Ramadhan, karena 2,5% dari hasil penjualan bersih produk disumbangkan untuk masyarakat yang membutuhkan, serta untuk membersihkan masjid. Sebab, selama Ramadhan masjid banyak digunakan untuk aktivitas ibadah, seperti salat Tarawih dan beragam pengajian.
Jangan tunda lagi, segera tuntaskan pekerjaan mencuci piring di bulan Ramadhan ini dengan #NawaituSahaja.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap