Curhat Kehidupan Mengerikan Seorang Dokter Bedah Plastik

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 15 Februari 2019 09:01
Curhat Kehidupan Mengerikan Seorang Dokter Bedah Plastik
"Berhentilah menjadi seorang wanita yang emosional".

Dream - Menjadi seorang dokter spesialis memang harus melewati proses yang tidak mudah. Kesibukan di rumah sakit, membuat laporan, belum lagi belajar untuk ujian dan menghadapi 'tugas' dari para dokter-dokter senior.

Apa yang dialami dr. Yumiko Kadota (31) seakan membuka fakta kalau dokter kerap menjalani 'kerja rodi'.

Dikutip dari World Of Buzz, Kadota menceritakan pengalamannya saat bekerja di Bankstown-Lidcombe Hospital, Austria pada Februari 2018.

Selama tiga bulan bekerja di RS tersebut, setiap hari mulai pukul 07.30 sudah harus siaga, tak ada libur. Setiap saat harus menerima panggilan dari rumah sakit.

" Dalam satu bulan aku hanya punya waktu 4 malam untuk bisa tidur tanpa ditelepon RS, hari-hari berikutnya tak bisa diprediksi. Dokter IGD bisa menghubungiku meski tak ada permasalahan serius dan saat aku komplain, ia mengatakan berhentilah menjadi seorang wanita yang emosional," ungkap Kadota.

1 dari 2 halaman

Alami Masalah Fisik dan Mental

Hidup Kadota sangat tidak teratur. Makanan yang dikonsumsinya sebagian besar makanan praktis dan tidak sehat.

Puncak dari kesengsaraan terjadi pada Kadota di bulan April. Kondisi tubunya memburuk. 

Hasil pemeriksaan menunjukan jika Kadota mengalami stres, dehidrasi nutrisi buruk, kurang tidur dan masalah usus.

" Dokter yang memeriksaku tahu riwayat kesehatanku sejak kecil karena dokter keluarga. Ia tahu kalau aku mengalami kelelahan fisik dan mental. Akhirnya pada 1 Juni aku mengundurkan diri," ungkap Kadota.

Yumiko

 

2 dari 2 halaman

Terapi Karen Insomnia dan Trauma

Padahal saat itu pilihan mengundurkan diri akan sangat berdampak buruk bagi kariernya sebagai dokter bedah.

Tapi hal itu harus dilakukannya. Ia bahkan harus menjalani perawatan karena insomnia dan post-traumatic selama 3 minggu.

Setelah mengundurkan diri, kini Kadota memilih aktivitas yang lebih sehat bagi tubuh dan pikirannya. Ia melakukan yoga dan bahkan menjadi instruktur, kondisinya pun jauh lebih baik dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan keputusan tepat bagi kesehatan fisik dan jiwa.

Beri Komentar