Ilustrasi (paniculata5.blogspot.com)
Dream - Brandy Melville adalah brand yang ngetop di kalangan remaja Amerika. Untuk menarik banyak pelanggan, clothing line asal Italia itu mendesain baju yang hanya punya satu ukuran, yakni kecil.
Tentu saja strategi nyeleneh tersebut mendapat kritik dari para pemerhati fesyen. Tak terkecuali, blogger Trisha Paytas.
Dalam video YouTube, blogger Trisha Paytas menuduh karyawan Brandy Melville sengaja tidak mengizinkannya untuk mencoba salah satu baju yang dipajang. Namun karyawan tersebut membantah dan mengatakan dia takut baju yang dicoba Paytas akan longgar setelah dicoba.
Selama ini Brandy Melville mengandalkan toko online dan Instagram untuk mendongkrak penjualan.
Ada kecenderungan gadis-gadis remaja mulai memikirkan bentuk tubuh mereka sejak usia 10 tahun. Mentalitas inilah yang coba dimanfaatkan oleh Brandy Melville dengan menjual baju satu ukuran.
Tentu saja keputusan menjual baju hanya satu ukuran yang didasarkan pada mentalitas tersebut menuai kritik. (Ism)
Advertisement
Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali

Eksis Sejak 2012, Komunitas Fotografi di Bandung Ini Punya Nama Unik

Di Tengah Hujan Abu Semeru, Kurir Ini Tetap Melaju Antarkan Paket

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga


Beda Usia 25 Tahun, Olla Ramlan dan Tristan Molina Asyik Liburan Mesra di Gili Meno

Inara Rusli Dilaporkan Polisi, Diduga Jadi Wanita Lain Dipernikahan Wardatina Mawa

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Siapkan Liburan Keluarga yang Sehat: Ide Destinasi Ramah Anak dan Cara Penuhi Nutrisi Si Kecil

Keindahan Wastra dari Timur Indonesia Hadir Lewat Pagelaran `Aku, Wastra, Kisah`

Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali