(c) Shutterstock
Saat melihat kucing kesayangan muntah 1-2 kali seminggu, catlover manapun mungkin akan merasa khawatir pada kondisi kesehatannya. Ada berbagai pemicu yang bikin anabul mengalami gangguan pencernaan, salah satunya alergi makanan. Siapa sangka kalau hewan peliharaan juga bisa mengalami kondisi yang umum diderita manusia. Seperti apa tanda-tandanya?
Kucing bisa dianggap memiliki alergi ketika sistem kekebalan bereaksi berlebihan, sebagai respons terhadap jenis makanan tertentu, seperti daging sapi, produk susu, atau ikan. Meskipun alergi sering dialami pada anak kucing, nyatanya gangguan kesehatan ini juga bisa dialami di semua usia. Sayangnya, alergi makanan pada kucing sangat sulit didiagnosis, karena tidak tersedia tes khusus alergi, gejalanya yang tidak spesifik, dan pemicunya sendiri yang terkadang tidak konsisten.
Ada beberapa gejala alergi makanan pada kucing sesuai dengan tingkat keparahannya. Terkadang anabul bisa bereaksi terhadap makanan yang dimakan sekali dalam jumlah kecil. Di lain waktu, kucing memiliki masalah berkepanjangan karena terpapar sesuatu dalam makanannya sehari-hari.
Biasanya, gejala yang muncul saat hewan peliharaanmu mengalami alergi makanan adalah iritasi, muntah, diare, berat badan menurun, bulu rontok atau kusam, infeksi telinga, dan kurang nafsu makan. Jika melihat salah satu dari gejala ini secara terus-menerus, ada kemungkinan kucingmu mengalami alergi makanan.
Sayangnya, pemicu alergi makanan pada kucing masih belum diketahui secara tepat. Tapi dalam banyak kasus, reaksi alergi akan keluar sebagai respons terhadap makanan yang mengandung protein tertentu, misalnya daging sapi atau domba.
Selain itu, beberapa kucing juga bisa mengalami alergi usai memakan cat food yang mengandung jagung, kedelai, nasi, kentang, dan produk susu. Bukan hanya makanan tertentu saja, anabul juga dapat mengalami alergi karena adanya pewarna, perasa, atau pengawet buatan yang terkandung dalam cat food.
Jangan anggap remeh alergi makanan pada kucing. Pasalnya, anabul bisa mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah misalnya infeksi karena terus menggaruk kulit yang teriritasi, kekurangan nutrisi karena kehilangan nafsu makan, hingga berat badan yang menurun.
Bawa ke dokter hewan dan biasanya akan disarankan untuk mengubah pola makan kucing. Salah satunya dengan melakukan proses eliminasi, yaitu mengambil bahan tertentu dari makanan untuk melihat apakah gejala alerginya membaik.
Bahan tambahan sintetik ternyata bisa jadi pemicu alergi makanan pada kucing. pilih yang terbuat dari bahan alami tanpa additive seperti Muezza. diolah dengan teknologi modern dan diawasi oleh ahli gizi, brand makanan kucing kering ini menyediakan asupan nutrisi yang sehat, aman, dan lengkap.
Muezza pun sudah mendapatkan sertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand, sehingga pemilik kucing kini bisa lebih merasa nyaman dalam merawat hewan kesayangannya. Ada 4 varian rasa yang bisa dipilih sesuai selera makan kucing, dapatkan dengan membelinya di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.
(*/eth)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media