Sumber: Istimewa
Dream - Semakin banyak aktivitas fisik yang dikerjakan akan semakin tinggi pula risiko cedera dihadapi. Kemungkinan cedera semakin bertambah ketika kita sedang berada di situasi dan lingkungan yang baru atau berbeda dari biasanya seperti saat mudik.
Merujuk data Riset Kesehatan Dasar Kemenkes tahun 2018, sebanyak 44,7 persen risiko luka terjadi di rumah dan lingkungan sekitarnya. Disusul 31,4 persen terjadi di jalan raya.
Meski banyak dianggap sepele, menjaga keselamatan keluarga saat mudik lebaran harus menjadi prioritas utama. Untuk menciptakan lingkungan yang aman bisa dilakukan melalui beberapa persiapan yang matang.
Dokter Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI), dr. Ugi Sugiri, Sp.Em menyampaikan, kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pemudik adalah tidak melakukan persiapan.
Padahal persiapan dibutuhkan pemudik untuk mencegah terjadinya risiko cedera saat mudik. Melakukan persiapan sebelum mudik sebetulnya tidak susah karena cukup dimulai dari diri sendiri yaitu dengan membekali pengetahuan dan fisik.
“ Bahwa manusianya itu harus di-training, bagaimana dia harus nyetir, jangan ngantuk seperti itu,” ungkap dokter Ugi.
Ditambahkan dokter Ugi, persiapan harus dimulai dari diri sendiri yaitu dengan menilai apakah dirinya benar-benar telah siap dalam melakukan perjalanan mudik.
" Orangnya sendiri harus siap, dalam artian ya dia sudah siap fisik dan yang lainya, tidak sakit,” tambahnya.
Jika merasa diri sudah siap, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan alat-alat terutama kendaraan yang akan digunakan untuk menempuh jalan saat mudik.
Faktor lingkungan juga tak boleh luput dari perhatian oleh pemudik untuk menghindari adanya kecelakaan dan juga cedera. Misalnya dengan memperhatikan cuaca saat mudik. “ Kalau hujan kita harus berhenti dulu,” ungkapnya.
Dokter Uga juga mengingatkan pentingnya menyediakan peralatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk mempercepat penanganan saat mengalami luka.
“ Salah satu benda wajib yang harus ada di P3K adalah obat luka dan plester. Saat terjadi luka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengobatinya dengan antiseptik khususnya yang mengandung Povidone Iodine untuk membunuh kuman penyebab infeksi,” tuturnya.
Ia menjelaskan, apabila terjadi kecelakaan saat perjalanan mudik, maka yang harus dilakukan adalah menilai seberapa berat kondisi korban. Namun, hal ini memiliki teknik khusus yang biasanya dilakukan oleh seorang nakes.
Bagi seorang yang awam, maka hal pertama yang harus dilakukan saat ada kecelakaan adalah dengan mengidentifikasi lingkungannya.
“ Kalau untuk awamnya, yang harus diperhatikan adalah setiap ada korban kecelakaan lalu lintas pastikan bahwa dia sudah bisa mengidentifikasi lingkungannya. Misalnya, mobilnya masih mesin nyala, bensin netes,” kata dr. Ugi.
Setelah mengidentifikasi lokasi kecelakaan, maka korban perlu dievakuasi dari lokasi yang dianggap membahayakan. Seperti terdapat api ataupun benda-benda yang tajam.
“ Kemudian segera evakuasi korbannya menjauh dari lokasi yang membahayakan, misal ada belingnya, jadi evakuasi korbannya,” lanjutnya.
Setelah semua dipastikan aman, maka segeralah kontak tenaga medis atau petugas yang bisa membantu korban kecelakaan untuk segera mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
“ Setelah evakuasi, setelah aman semuanya lingkungan itu segera kontak ke medis dari jasamarga dan lain-lain.” katanya.
“ Nah, kalau awam khusus yang sudah dilatih bisa mereka menilai, oh ni orang gak napas, oh orang ini berdarahnya masif.dan yang lain-lain. Tapi secara umum adalah tadi, pindahkan korban di daerah yang bahaya, kemudian lingkungan diberesin semua, kemudian kontak,” pungkasnya.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta