Lari Sejauh 34 Km, Dokter Ini Buktikan Pakai 'Masker Wajah' Selama Olahraga Aman

Reporter : Sugiono
Selasa, 18 Agustus 2020 13:36
Lari Sejauh 34 Km, Dokter Ini Buktikan Pakai 'Masker Wajah' Selama Olahraga Aman
Sebelumnya memakai masker saat olahraga disebut bisa memengaruhi pernapasan dan kadar oksigen dalam tubuh seseorang.

Dream - Seperti kita ketahui bersama, penggunaan masker sudah menjadi kewajiban di beberapa negara, termasuk negara tetangga Malaysia.

Penggunaan masker ini menjadi wajib atas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19.

Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa memakai masker tidak wajib saat melakukan aktivitas fisik.

Alasannya, memakai masker saat olahraga dapat memengaruhi pernapasan dan kadar oksigen dalam tubuh seseorang.

Tetapi, seorang dokter asal London, Dr. Tom Lawton, berinisiatif untuk membuktikan bahwa memakai masker saat berolahraga tidak memengaruhi kesehatan.

1 dari 6 halaman

Mengukur Kadar Oksigen dalam Darah

Dr. Lawton yang bekerja sebagai petugas di unit perawatan intensif (ICU) di Bradford Royal Infirmary di Yorkshire, Inggris, ini telah berlari sejauh 34 km dengan menggunakan masker.

Dia juga memantau kadar oksigen dengan menggunakan oksimeter denyut yang mengukur tingkat saturasi oksigen dalam sel darah merah.

" Kadar oksigen dalam tubuh tidak pernah turun di bawah 98 persen meski di atas 95 persen merupakan batas yang dianggap normal," katanya.

2 dari 6 halaman

Berolahraga Pakai Masker Tetap Aman

Melalui cara ini, Dr. Lawton tidak hanya ingin membuktikan bahwa penggunaan masker ternyata aman untuk berolahraga.

Tetapi dia juga menggunakan kesempatan ini untuk menggalang dana di situs GoFundMe untuk bank makanan lokal.

Meskipun demikian, kita perlu berhati-hati. Apalagi kondisi cuaca juga berpengaruh pada kondisi tubuh seseorang.

Sumber: Lobak Merah

3 dari 6 halaman

Video yang Buktikan Pakai Masker Saat Olahraga Aman

4 dari 6 halaman

Peneliti Harvard Sarankan Suami Istri Tetap Pakai Masker Saat Berhubungan Intim

Dream - Baru-baru ini para peneliti menemukan virus corona di beberapa sampel sperma pasien Covid-19. Namun belum dapat ketahui secara pasti apakah virus Covid-19 dapat ditularkan secara seksual atau tidak.

Terlepas dari temuan itu, peneliti Harvard University menyarankan cara aman berhubungan intim di tengah pandemi Covid-19 bagi pasangan suami istri.

Tetapi, sebelum membaca artikel lebih jauh, perlu diingatkan bahwa ini bukan hasil penelitian mereka.

Saran ini dibuat peneliti Harvard University agar tetap bisa menyenangkan pasangan dengan aman dan nyaman di tengah pandemi Covid-19.

5 dari 6 halaman

Hati-hati Berhubungan Intim di Tengah Pandemi

Peneliti Harvard mengingatkan agar tetap berhati-hati saat berhubungan intim di tengah pandemi Covid-19.

Kita tidak tahu apakah pasangan kita tertular atau tidak. Karena bisa saja pasangan kita pulang dari bepergian ke tempat yang masuk zona merah.

Ada peluang juga bahwa pasangan kita merupakan salah satu pasien OTG atau Orang Tanpa Gejala. Dia tak menunjukkan gejala tapi sebenarnya sedang sakit Covid-19.

6 dari 6 halaman

Tips Menyenangkan Pasangan di Tengah Pandemi

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu kita hindari jika ingin mengurangi risiko tertular Covid-19 tapi tetap bisa menyenangkan pasangan.

  1. Hindari berciuman
  2. Hindari pasangan dengan gejala Covid-19
  3. Hindari melakukan oral seks
  4. Biar lebih aman, pakailah kondom
  5. Pakailah masker.
  6. Mandi sebelum dan sesudah berhubungan intim
  7. Segera bersihkan kamar dan tempat tidur setelah selesai menggunakannya dengan dilap pakai alkohol atau air sabun.

Kedengarannya cukup merepotkan. Tetapi ini penting dilakukan jika ingin tetap aman dari Covid-19 tanpa mengurangi kemesraan bersama pasangan.

Sumber: World of Buzz

Beri Komentar