Foto: Tenun Cipogoh/Dream.co.id-Ahmad Baiquni
Dream - Sebagai negara serumpun, Brunei Darussalam memiliki sejumlah persamaan dengan Indonesia. Salah satunya pada produk kain.
Brunei memiliki produk kerajinan yang cukup terkenal yaitu kain tenun. Produk ini mungkin sama dengan kain sejenis dari negara lain.
Tetapi, tenun Brunei rupanya memiliki beberapa keunikan tersendiri. Salah satunya, motif yang berbeda dengan wilayah lain.
" Mungkin kawasan Borneo seperti Serawak dan Sabah punya tenun, tapi motifnya berbeda dengan Brunei," ujar Asst. Sec. of Information Dewan Perniagaan dan Perusahaan Melayu Brunei (DPPMB), Haji Khairul Hazmi bin Haji Zaini, di ASEAN Lifestyle Week 2019, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 13 September 2019.
Beberapa motif khas Brunei yang membedakan dengan tenun dari daerah lain. Salah satunya adalah Beragi.
Ini merupakan motif dasar dari tenun Brunei. Coraknya cuma garis tebal dan tipis dalam dua warna berbeda.
Foto: Tenun Bragi/dream.co.id-Ahmad Baiquni
Uniknya, kain ini mengandung sifat pepakan. Jika dilihat sepintas, kain tampak mengkilat namun apabila diperhatikan lebih teliti akan muncul warna lain pada kain tersebut.
Jenis lainnya yaitu Kain Jong Sarat dengan motif bunga dan dedaunan. Motif ini merupakan khas Brunei dan tidak dimiliki daerah lain.
Foto: Tenun Jong Sarat/Dream.co.id-Ahmad Baiquni
Sedangkan yang menjadi produk andalan Brunei adalah Kain Cipogot. Kain ini memiliki motif perpaduan antara Beragi dan Jong Sarat namun memiliki warga lebih beragam.
Foto: Tenun Cipogot/dream.co.id-Ahmad Baiquni
Selain itu, Kain Cipogot tidak bisa sembarangan digunakan. Hanya untuk prosesi tertentu seperti pernikahan atau pertemuan resmi kerajaan.
" Biasanya digunakan untuk hantaran pernikahan," kata Khairul.
Untuk memiliki kain ini tidaklah mudah. Tenun ini hanya dapat dibeli di kawasan Brunei.
Pun jika ke Sabah atau Serawak, hanya dapat ditemukan tenun khas dua negara bagian Malaysia tersebut. Hal ini dijalankan dengan tujuan melestarikan kain tenun khas Brunei.
" Khusus untuk Kain Cipogot dijual pada kisaran harga 1.000 dolar Brunei (sekitar Rp10 juta)," terang Khairul.
Foto: Tenun Cipogoh/Dream.co.id-Ahmad Baiquni
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib