Ilustrasi Mobil Listrik. (Foto: Pixabay)
Dream – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengakui pengembangan kendaraan ramah emisi, low carbon emission vehicle (LCEV), di Tanah Air masih menghadapi banyak tantangan. Tak hanya soal teknologi, kendala itu adalah sosialisasi kepada publik.
Pemerintah memang bertekad mengembangkan pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan. Hal ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah untuk menurunkan gas emisi rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030.
Dikutip Dream dari Merdeka.com, Selasa 6 November 2018, Airlangga Hartarto, menjelaskan pengembangan mobil ini mengalami mulai dari kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, adopsi teknologi dan regulasi.
" Juga termasuk dukungan kebijakan fiskal agar kendaraan electrified vehicle dapat dimanfaatkan oleh para masyarakat pengguna tanpa harus dibebani biaya tambahan yang tinggi,” kata Airlangga.
Kementerian Perindustrian selama ini terus berupaya menggandeng produsen otomotif dan perguruan tinggi untuk membuat riset bersama dan sosialisasi penggunaan kendaraan listrik.
“ Hasilnya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama tentang gambaran kondisi kendaraan rendah karbon,” kata Airlangga.
Di bidang fiskal, Airlangga mengatakan pemerintah mendorong pengembangan mobil listrik dengan pemberian insentif pembebasan pajak atau tax holiday.
Selain itu, pemerintah juga akan memberi penurunan tarif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) bagi industri yang memproduksi yang memproduksi komponen mobil listrik di dalam negeri.
" Kemudian juga mengatur tentang pemberian fasilitas fiskal seperti Bea Masuk Ditanggung Pemerintah," kata dia.
Airlangga mengatakn upaya-upaya itu dilakukan mengingat sektor industri otomotif menjadi salah satu andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0. Dia berharap upaya ini bisa menjadi basis produksi kendaraan bermotor, baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV).
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Inovasi Koper Akses Ganda untuk Pengalaman Traveling Lebih Praktis dan Stylish
Ruang Aman Baru untuk Perempuan: Salon Premium yang Hadirkan Privasi dan Pemberdayaan
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa