Foto: Nur Ulfa/Dream
Dream - Mimpi jadi kenyataan siapa sangka Najla Mufida Azmi siswi kelas X asal SMK NU Banat Kudus binaan Djarum Fondation ini.
Bisa memamerkan hasil desainnya di kancah international dengan masuk menjadi finalis dan menang meraih juara 3 dalam ajang Grand Prix Sakura Collection 'Asia Student Awards 2020' yang diselenggarkan di Jewel Changi Airport, Singapura.
Dalam ajang ini, Najla membuat desain yang diberi nama Kitsune. Yang diambil dari nama lain siluman rubah di Jepang.
" Konsepnya itu diambil dari legenda yang ada di Jepang, siluman rubah yang biasa dipanggil kitsune. Lambang Kitsune itu dibuat topeng," ujar Najla Mufida di Jewel Changi Airport, Singapura, Minggu 5 Januari 2020.
Dalam desainnya ini, Najla juga memasukan unsur lukis yang ia buat dan diaplikasikan di rok dan outer.
" Yang rok itu teknik lukis sendiri, outernya itu dari digital printing," katanya.
Memang diakui Najla selama ini desain-desain yang ia buat selalu dimasukan unsur teknik lukisnya. Itu menjadi pembeda desainnya dengan para desainer lainnya.
" Memang saya suka melukis," kata dia.
Sedangkan Galuh Paskamagma perwakilan dari Djarum Fondation ini merasa bangga. Pasalnya siswa asal SMK NU Banat ini bisa menghasilkan desain yang sangat bagus. Padahal para siswa ini belum pernah pergi ke Negeri Jepang.
" Desain bagus banget anak-anak makin kesini kreatif banget. Padahal mereka belum pernah ke Jepang, tapi hasilnya sangat luar biasa," tutur Galuh.
Dream - Ajang bergengsi Grand Prix Sakura Colection 2020 'Asia Student Award ' kembali digelar, setelah enam kali sukses diselenggarakan. Di tahun ini acara tersebut diselengarakan di Jewel Changi Airport, 5 Januari 2020.
Sepuluh Siswa asal Indonesia ikut serta dalam ajang ini, tujuh di antaranya berasal dari Sekolah kejuruan NU Banat Kudus binaan dari Djarum Foundation.
Galuh Paskamagma selaku program Associate Djarum Fondation, merasa bangga. Pasalnya tujuh siswa asal SMK NU Banat Kudus ini bisa mengalahlan ribuan peserta dari beberagai sekolah yang ada di Indonesia dan bisa masuk final untuk acara tersebut.
" Siswa-siswa SMK NU Banat Kudus berhasil membuktikan kemampuannya dalam menghasilkan suatu karya, yang diapresiasi oleh dunia industri mancanegara," ujar Galuh di Jewel Changi Airport, Minggu, 5 Januari 2020.
Menurut Galuh, walau sekolah tersebut berada di daerah. Namun kemampuan yang dimiliki siswa SMK NU Banat bisa membuktikan bahwa, siswa daerah bisa berprestasi dikancah internasional.
" Keikutsertaan siswa ini bisa menjadi salah satu langkah untuk kedepannya siswa ini untuk bisa ikut memajukan industri fesyen tanah air," katanya lagi.
Dalam ajang ini 7 siswa SMK Banat meraih kemenangan diantara Dania Pulungan (Juara 2), Najla Mufida (Juara 3), Salsabila Nizatin (Juara 4) dan Fira Aulia (Juara 5).
" Prestasi ini merupakan sebuah kebanggaan bagi anak-anak SMK NU Banat Kudus yang berhasil menunjukkan bahwa karya mereka bisa bersaing dan tidak kalah dengan mahasiswa perguruan tinggi," ungkap dia.
Sedangkan ajang Grand Prix Sakura Colection 2020 'Asia Student Award ', merupakan program tahunan kompetisi pelajar dibidang fesyen desainer yang diselenggarakan oleh Lembaga Sakura Collection. Yang memenangkan ajang ini memperebutkan hadiah untuk berkolaborasi dengan proyek Citizen Eco Bag dan pengalaman belajar di Esmod Japon, Tokyo.
Dream - Konsep sustainable dan ethical fashion semakin banyak diterapkan oleh perancang mode. Gerakan ini muncul atas dasar keprihatinan limbah fashion yang merusak lingkungan.
Brand busana muslim Elzatta Hijab turut meluncurkan koleksi sustainable yang diperkenalkan di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Bertajuk 'Future Blooms', koleksi dihiasi oleh ornamen bunga bermekaran yang terbuat dari limbah sisa produksi. Kain-kain perca disulap menjadi 3D embellishment untuk menambah kesan elegan.
" Koleksi dengan konsep zero waste ini kami keluarkan dengan keadaan sadar betul bahwa limbah industri fashion memang memberi dampak negatif pada lingkungan. Kami namakan 'Future Blooms' karena sisa kain diolah jadi ornamen bunga," ujar Tika Latifani Mulya, Vice President Elzatta Hijab di Jakarta Convention Center, pekan lalu.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Bahan cerutti dan wool peach diolah menjadi 12 set busana muslim yang terdiri dari gamis, tunik dan celana palazzo dengan aksen layering yang memberi kesan flowy.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Warna yang diterapkan tak muluk-muluk. Koleksi didominasi dengan nuansa earthy tone seperti cokelat, beige, olive dan putih.
Ornamen bunga disusun satu-persatu dengan teknik handcraft yang sangat teliti. Embellishment juga diterapkan pada aksesori pendukung seperti tas. Sangat menarik! (mut)
Foto: Deki Prayoga/Dream
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib