Ilustrasi (Source: Shutterstock)
Dream - Selain berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat, setiap orang juga harus memenuhi asupan cairan tubuh. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk minum air mineral dua liter atau delapan gelas setiap hari.
Namun, tidak semua orang harus minum air putih dengan takaran yang sama. Khususnya, penderita penyakit jantung. Pasalnya, minum air atau memiliki asupan cairan tubuh terlalu banyak bisa membebani kerja jantung.
" Kalau mengalami lemah atau gagal jantung, jangan minum terlalu banyak. Kalau minum banyak, kerja jantung juga tambah tinggi," ujar Antonia Anna Lukito, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Lippo Village, dalam sesi diskusi Deteksi Dini Jantung, Kamis 18 November 2021.
Adapun gejala gagal jantung di antaranya adalah pusing, merasa ingin pingsan berulang, mendadak mual, merasa kembung, ingin muntah meski tidak memiliki riwayat penyakit maag, napas mendadak tidak lega walaupun menjalani aktivitas ringan, dan keringat dingin sebesar biji jagung.
Namun, sebenarnya gagal jantung maupun penyakit kardiovaskular lainnya bisa menyebabkan meninggal mendadak tanpa gejala. Sehingga, harus melakukan deteksi dini dan medical check up secara rutin.
Jika sudah melakukan pemeriksaan USG, ekokardiografi, biomarker jantung, serta CT scan atau MRI dan didiagnosa mengidap gagal jantung, kemungkinan besar kamu perlu membatasi asupan cairan tubuh.
Terlalu banyak cairan juga tidak hanya bersumber dari konsumsi air mineral atau jenis minuman lainnya. Makanan yang mengandung banyak cairan, seperti semangka dan timun juga bisa berpotensi membebani kerja jantung.
Oleh karena itu, konsumsi cairan maupun minuman dibatasi pada pasien pengidap penyakit jantung. Umumnya, pasien disarankan hanya mengonsumsi 1000-1500cc per hari.
" Asal nggak cheating dengan buah atau sayur, ya," tambah Anna. Ia pun menambahkan bahwa ukuran tersebut masih lebih banyak daripada kadar cairan tubuh bagi pasien gagal ginjal yang hanya boleh mengonsumsi 600cc per hari.
Membatasi konsumsi cairan bukanlah hal mudah. Apalagi, bagi orang yang mudah kehausan. Maka dari itu, Anna pun memberikan tips untuk bisa mengatasi kehausan dan membatasi konsumsi cairan.
" Sebenarnya, yang haus itu hanya rongga mulut ke tenggorokan. Badannya fine-fine saja. Selama kencing lancar dan bening, berarti nggak kekurangan cairan. Jadi kalau haus, cukup kumur. Mungkin, teguk saat kumur terakhir saja baru diminum" .
Di samping menjaga asupan cairan tubuh, kamu juga tetap harus menjalani pola hidup sehat, minum obat yang dianjurkan secara rutin, serta berkonsultasi ke dokter spesialis jantung untuk memantau kesehatan secara berkala.