Ada Anggapan Bahwa Emisi Mobil Listrik Tak Jauh Lebih Bersih Daripada Yang Punya Pembakaran Internal. (Foto: Shutterstock)
Dream – Ada anggapan emisi kendaraan listrik tak jauh lebih bersih daripada kendaraan yang punya pembakaran internal (internal combustion engine/ICE). Studi terbaru ini mematahkan anggapan tersebut.
Dikutip dari The Verge, Kamis 5 Agustus 2021, Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih (ICCT) melakukan studi untuk meneliti siklus kendaraan sampai tidak menghasilkan emisi. Hasilnya, emisi sepanjang masa kendaraan listrik masih lebih baik daripada yang menggunakan pembakaran internal.
“ Dikatakan bahwa kendaraan listrik tidak jauh lebih baik jika memperhitungkan produksi listrik dan baterai. Kami ingin melihat apakah argument ini benar,” kata peneliti di kelompok riset ICCT, Georg Bieker.
Riset ini mempelajari emisi dari kendaraan listrik menengah pada tahun 2021 dan tetap beroperasi di jalan selama 18 tahun ke depan. Lokasinya ada di India, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa. Negara-negara ini memegang 70 persen dari penjualan mobil baru global. Studi itu juga mempelajari teknologi mesin yang efisien dan metode produksi yang lebih baik.
Laporan ini memperkirakan emisi sepanjang masa kendaraan listirk di Eropa 66-69 persen lebih rendah dan Amerika Serikat 60-68 persen daripada kendaraan yang boros bahan bakar. Di Tiongkok yang masih menggunakan batubara sebagai pembangkit listrik, emisi mobil istriknya. Sementara itu, di India, diperkirakan emisi kendaraan listrik 19-34 persen lebih rendah daripada kendaraan konvensional.
Bieker menambahkan mendaur ulang baterai kendaraan listrik bisa menurunkan intensitas karbon. Dia mengharapkan temuannya bisa membantu pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan yang lebih tepat tentang masa depan transportasi.
Bieker juga mendesak agar kendaraan dengan pembakaran internal dihentikan beroperasi. Tujuannya agar gas rumah kaca bisa dikurangi.
“ Ini adalah temuan global. Oleh karena itu, kita perlu menghentikan mobil bermesin pembakaran,” kata dia.
(Laporan: Angela Irena Mihardja)
Dream – Pemerintah memang mendorong industri kendaraan listrik. Agar sektor ini berkembang, pemerintah memberikan sederet insentif, baik fiskal maupun nonfiskal.
“ Sayang kalau tidak menggunakan momentum untuk mendorong kendaraan listrik, baik industri baterai maupun infrastruktur,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam berupa nikel yang merupakan bahan baku baterai mobil kendaraan listrik. Ditambah lagi pemerintah juga sudah memberikan sederet insentif untuk mendorong kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).
Sejumlah insentif tersebut di antaranya pengenaan PPnBM 0 persen, Pajak Kendaraan Bermotor dan BBNKB paling tinggi 10 persen dari dasar pengenaan, uang muka minimum 0 persen, suku bunga ringan, serta diskon penyambungan daya listrik.
Untuk perusahaan industri KBLBB, dapat memanfaatkan berbagai insentif seperti tax holiday, mini tax holiday, tax allowance, Pembebasan Bea Masuk, Bea Masuk Ditanggung Pemerintah, dan super tax deduction untuk kegiatan RD&D.
Dari Kementerian Perindustrian, dalam upaya pengembangan kendaraan listrik, sudah menyiapkan regulasi dan roadmap-nya. Bahkan, untuk menggairahkan sektor ini, pemerintah sudah mengusulkan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 73/2019.
Sejumlah prinsipal otomotif ternama kelas global, seperti yang berasal dari Jepang, sudah menyatakan komitmennya untuk menanamkan investasinya dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
“ Ini adalah salah satu rangkaian kolaborasi antara produsen dengan stakeholder,” kata dia.
Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung industri kendaraan listrik di Indonesia. Jokowi menginginkan transformasi pengembangan industri ini bisa dipercepat ke energi ramah lingkungan dilakukan.
Selain penggunaan energi terbarukan B-30 dan B-100 yang harus terus dilanjutkan, Presiden juga mendorong pengembangan industri kendaraan listrik.
“ Demikian juga dengan pengembangan indsutri mobil listrik ini juga dipercepat dan dan kita harapkan menjadi salah satu industri unggulan negara kita, Indonesia,” kata dia saat memberikan sambutan untuk Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021, ditulis Jumat 16 April 2021.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, Kartasasmita, menambahkan, salah satu langkah pemerintah adalah mengembangkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Pemerintah ingin industri otomotif di tanah air segera menjadi sektor unggulan dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini sedang digenjot pembangunan ekosistemnya.
Agus menargetkan produksi KBLBB mencapai 600 ribu pada 2030. “ Target produksi KBLBB tersebut diharapkan akan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda 2,” kata dia dikutip dari laman Kementerian Perindustrian.
Sampai saat ini, sudah ada tiga perusahaan industri dalam negeri yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat atau lebih dengan kapasitas sebesar 1.680 unit per tahun, sedangkan untuk sepeda motor listrik sudah ada sebanyak 21 perusahaan industri dengan kapsitas produksi mencapai 1,04 juta unit per tahun.
Dream – Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan Indonesia siap menjadi pemain utama industri mobil listrik dunia. Bahkan Indonesia ditargetkan bisa menjadi salah satu pemain utama industri baru ini.
“ Saya sudah perintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya paska pandemi,” kata Erick saat meninjau fasilitas stasiun pengisian mobil listrik di Denpasar, Bali, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu 2 Januari 2021.
Permintaan kepada PLN tersebut sudah sejalan salah satunya dengan keikutsertaan BUMN setrum itu dalam konsorsium pembuatan baterai mobil listrik yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan dan Tiongkok.
“ Insya Allah pada Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” kata dia.
“ Selain mengantisipasi mobil listrik, sudah seharusnya juga PLN aktif mengembangkan kompor listrik. Hal ini adalah solusi menekan impor bahan bakar,” kata dia.
Erick menambahkan, peluang Indonesia menjadi pemain utama industri mobil listrik datang dari sumber daya alam yang mendukung. Sekadar informasi, visi Jokowi adalah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri mutakhir.
“ Baterai sendiri merupakan komponen utama dalam produksi mobil listrik. Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik,” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN